Pendidikan Bertanggungjawab

<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://1.bp.blogspot.com/-g77Z2b3Q5zE/Ti-NBko4L6I/AAAAAAAAARY/Xu_WzEqejgo/s1600/DSC00131.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="http://1.bp.blogspot.com/-g77Z2b3Q5zE/Ti-NBko4L6I/AAAAAAAAARY/Xu_WzEqejgo/s320/DSC00131.JPG" width="320" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">Ilustrasi pada pendidikan formal</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /> </div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 35.45pt;"><span style="font-family: 'Poor Richard', serif;">Memahami manusia sebagai insan pendidikan merupakan awal dari penciptaan manusia yang humanis. Ditinjau dari dampak apapun baik itu untuk dirinya, sesama, lingkungan, maupun Tuhannnya pendidikan absolut bagi manusia. Pendidikan adalah kebutuhan yang hanya dibutuhkan oleh manusia saja, tidak untuk hewan ataupun yang lainnya. Keberlangsungan pendidikan dimulai sejak manusia itu ada sampai mati. Manusia dengan pendidikan mampu menghadapi kehidupan tanpa kehilangan tujuan yang diharapkan. Sehingga tidak mungkin manusia hidup tanpa pendidikan.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 35.45pt;"><span style="font-family: 'Poor Richard', serif;">Hakikatnya pendidikan adalah hidup. Selama kehidupan ada maka pendidikan akan terus menerus menjadi bagian di dalamnya karena pendidikan merupakan upaya agar manusia mampu mewujudkan diri sesuai dengan kodrat dan martabat kemanusiaannya. Pendidikan bisa berlangsung pada manusia mana saja, dimanapun, dan kapan saja. Adapun kelembagaan pendidikan di Negara kita adalah sebagai wujud dari kepahaman akan pentingnya pendidikan. Sekolah dasar, sekolah menengah atau perguruan tinggi hanya bagian kecil dari pendidikan atau sering disebut dengan pendidikan formal. Pusat kegiatan belajar masyarakat, lembaga kursus, pelatihan, kelompok belajar, dan majelis taklim, serta satuan pendidikan sejenis tiada lain adalah arti pendidikan secara sempit atau dikenal dengan pendidikan nonformal. Sedangkan keseluruhan hidup manusia dalam keluarga dan masyarakatlah yang sebenarnya memberikan pengaruh terbesar dalam memanusiakan manusia. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 35.45pt;"><span style="font-family: 'Poor Richard', serif;">Sekompleks dan seluas apapun pendidikan masih sangat bisa untuk dikondisikan mencapai tujuan. Pengkondisian dimaksudkan sebagai pemberian pengalaman yang mendidik agar manusia berkembang sesuai dengan potensi yang dimiliki. Bukan untuk membentuk manusia atau hanya mengembangkan sebatas parsial antara lain mengajar (tau), melatih (terampil), sosialisasi (tenaga kerja), akantetapi pengembangan potensi dalam konteks dimensi keberagaman, moralitas, personalitas, sosialitas, dan keberbudayaan secara menyeluruh dan terintegrasi. Oleh sebab itu pendidikan adalah bagi siapapun, berlangsung dimanapun, melalui berbagai bentuk kegiatan (formal, nonformal, maupun informal).<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 35.45pt;"><span style="font-family: 'Poor Richard', serif;">Terciptanya manusia sampai detik ini adalah hasil dari perjalanannya melewati pengalaman hidup. Manusia sekarang dengan segala pemikiran dan perilaku yang muncul adalah wujud dari pendidikan yang telah diterimanya. Memperbaiki berbagai skema keterpurukan sepenuhnya ada pada fungsi pendidikan. Setidaknya pendidikan yang diterapkan saat ini akan cukup memperbaiki keadaan di masa yang akan datang. Orang tua pada anaknya perlu sadar atau disadarkan akan urgensi pendidikan keluarga sebagai titik tolak menciptakan manusia berbudi luhur. Kalau perlu adakan pendidikan bagi orangtua untuk mendidik anak yang ideal. Selebihnya lembaga pendidikan baik itu formal maupun nonformal meneruskan untuk terpenuhinya kebutuhan pendidikan manusia supaya tercipta manusia yang sesuai dengan tujuan negara dan agama. Maka persiapan mengenai pemahaman makna pendidikan, memahami hakikat peserta didik atau sasaran pendidikan, menetapkan tujuan pendidikan, memilih isi pendidikan, memilih cara-cara pendidikan dan sebagainya adalah upaya agar pendidikan dapat dipertanggungjawabkan.</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 35.45pt;"><span style="font-family: 'Poor Richard', serif;"><br /> </span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 35.45pt;"><span style="font-family: 'Poor Richard', serif;">Tulisan Sebelumnya: "<a href="http://www.rikiridwana.co.cc/2011/03/manfaat-geografi-dalam-kehidupan-sehari.html">Manfaat Geografi dalam Kehidupan Sehari-hari</a>"</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 35.45pt;"><span style="font-family: 'Poor Richard', serif;">Tulisan Selanjutnya: "<a href="http://www.rikiridwana.co.cc/2011/04/ujian-masuk-upi.html">Ujian Masuk UPI</a>"</span></div></div>

Ilustrasi pada pendidikan formal Memahami manusia sebagai insan pendidikan merupakan awal dari penciptaan manusia yang humanis. Ditinjau da...

Manfaat Geografi dalam Kehidupan Sehari-hari

<p class="MsoNormal" style="margin:0cm;margin-bottom:.0001pt;text-align:justify; text-indent:35.45pt;line-height:normal"><span style="font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman","serif"">Orang yang pertama kali menggali <a href="http://rikiridwana.blogspot.com/search/label/Definisi%20Geografi">pengertian geografi</a> adalah orang Yunani, yang dimulai dari pengalaman-pengalaman tentang suatu daerah, lambat laun pengalaman tersebut ditelaah lebih kompleks lagi, sehingga geografi menjadi bagian dari pengetahuan manusia. Pada abad pertengahan kebudayaan dan pengetahuan yang dimiliki peradaban Yunani – Romawi lambat laun menjadi tenggelam, sehingga Eropa akhirnya berada pada abad kegelapan (<i style="mso-bidi-font-style:normal">the dark ages</i>). Pada abad ini ilmu pengetahuan tidak berkembang lagi karena masyarakat lebih mementingkan kehidupan akhirat yang sebanyak-banyaknya dengan berbuat kebaikan dan berbuat untuk kepentingan agama. Sejalan dengan abad kegelapan di Eropa muncullah kebudayaan Islam, sehingga geografi mendapat perhatian penting dalam berbagai bidang kehidupan. Ilmu pengetahuan pada masa kejayaan Islam ini mendapat kemajuan selama berabad-abad, sehingga kebudayaan Islam pada masa itu dapat dikatakan sebagai penghubung antara ilmu pengetahuan klasik dengan ilmu pengetahuan modern.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin:0cm;margin-bottom:.0001pt;text-align:justify; text-indent:35.45pt;line-height:normal"><span style="font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman","serif"">Ilmu pengetahuan di Eropa berkembang kembali setelah berakhirnya perang salib yang disusul dengan munculnya masa Renaissance di Eropa, kebalikannya kebudayaan islam mengalami kemunduran. Dengan demikian, Geografi di Eropa mendapat perhatian kembali dan memiliki landasan sebagai ilmu pengetahuan secara sistematik. Petualang-petualang besar Eropa banyak memperkenalkan daerah-daerah baru terutama yang berada di Benua Asia dan Amerika, petualangan ini merupakan kelanjutan yang pernah ditempuh oleh saudagar-saudagar Islam. Pada masa itu Geografi juga digunakan untuk mencari daerah-daerah baru yang akhirnya digunakan untuk kepentingan kolonialisme bagi bangsa-bangsa Eropa terhadap bangsa-bangsa di Asia, Afrika, dan Amerika.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin:0cm;margin-bottom:.0001pt;text-align:justify; text-indent:35.45pt;line-height:normal"><span style="font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman","serif"">Geografi berkembang semakin jauh tidak seperti pada awal perkembangnnya, pada abad XV akhir atau awal abad XVI sampai sekarang banyak sekali Geografi membicarakan tentang alam dan berbagai aspek kehidupan di permukaan bumi, serta aliran-aliran dalam Geografi yang berusaha mencari kedudukan manusia hubungannya dengan lingkungan alam. Dengan demikian bidang telaah atau kajian geografi menjadi semakin luas. Perkembangan Geografi di Indonesia tidak terlepas dari sistem pendidikan yang pernah berkembang pada zaman kolonial Belanda hingga pada awal kemerdekaan. Banyak ahli geografi Indonesia mulai memikirkan penerapan Geografi dalam Pembangunan dan mencoba berusaha untuk menyebarluaskan agar dikenal serta dibutuhkan oleh masyarakat melalui pendidikan sekolah.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin:0cm;margin-bottom:.0001pt;text-align:justify; text-indent:35.45pt;line-height:normal"><span style="font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman","serif"">Geografi sebagai pengetahuan telah melalui perjalanan yang sangat panjang hingga sampailah pada saat ini bahwa Geografi menjadi disiplin ilmu bahkan Geografi disebut-sebut sebagai induk ilmu pengetahuan (<i style="mso-bidi-font-style:normal">mother of science</i>). Pada akhirnya dapat ditegaskan bahwa Geografi sebagian dari kebutuhan manusia. Untuk memahami manfaat geografi dalam kehidupan sehari-hari, dapat diperoleh dengan mengkaji hakikat geografi itu sendiri.</span></p><p class="MsoNormal" style="margin:0cm;margin-bottom:.0001pt;text-align:justify; text-indent:35.45pt;line-height:normal"><span style="font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman","serif""><br /></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="margin-top:0cm;margin-right:0cm; margin-bottom:0cm;margin-left:14.2pt;margin-bottom:.0001pt;mso-add-space:auto; text-indent:-14.2pt;line-height:normal;mso-list:l1 level1 lfo1"><!--[if !supportLists]--><b style="mso-bidi-font-weight:normal"><span style="font-size:12.0pt;font-family: "Times New Roman","serif";mso-fareast-font-family:"Times New Roman""><span style="mso-list:Ignore">1.<span style="font:7.0pt "Times New Roman""> </span></span></span></b><!--[endif]--><b><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Times New Roman","serif""><a href="http://rikiridwana.blogspot.com/search/label/Definisi%20Geografi">Definisi Geografi</a><o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin:0cm;margin-bottom:.0001pt; mso-add-space:auto;text-align:justify;text-indent:35.45pt;line-height:normal"><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Times New Roman","serif"">Di paparkan dalam bahasan tersendiri (silakan klik link di atas).<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin:0cm;margin-bottom:.0001pt; mso-add-space:auto;text-align:justify;text-indent:35.45pt;line-height:normal"><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Times New Roman","serif""><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-top:0cm;margin-right:0cm; margin-bottom:0cm;margin-left:14.2pt;margin-bottom:.0001pt;mso-add-space:auto; text-indent:-14.2pt;line-height:normal;mso-list:l1 level1 lfo1"><!--[if !supportLists]--><b style="mso-bidi-font-weight:normal"><span style="font-size:12.0pt;font-family: "Times New Roman","serif";mso-fareast-font-family:"Times New Roman""><span style="mso-list:Ignore">2.<span style="font:7.0pt "Times New Roman""> </span></span></span></b><!--[endif]--><b style="mso-bidi-font-weight:normal"><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Times New Roman","serif"">Objek Geografi<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin:0cm;margin-bottom:.0001pt; mso-add-space:auto;text-align:justify;text-indent:35.45pt;line-height:normal"><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Times New Roman","serif"">Banyak ahli mengemukakan mengenai objek geografi yang satu sama lain berbeda, hal ini menunjukkan bahwa mereka memiliki pandangan masing-masing. Karena itu para ahli Geografi Indonesia dalam seminar dan loka karya nasional di Semarang menyepakati bahwa objek geografi terdiri dari objek material dan objek formal.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin-top:0cm;margin-right:0cm; margin-bottom:0cm;margin-left:14.2pt;margin-bottom:.0001pt;mso-add-space:auto; text-indent:-14.2pt;line-height:normal;mso-list:l8 level1 lfo2"><!--[if !supportLists]--><b style="mso-bidi-font-weight:normal"><span style="font-size:12.0pt;font-family: "Times New Roman","serif";mso-fareast-font-family:"Times New Roman""><span style="mso-list:Ignore">a.<span style="font:7.0pt "Times New Roman""> </span></span></span></b><!--[endif]--><b style="mso-bidi-font-weight:normal"><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Times New Roman","serif"">Objek Material<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin:0cm;margin-bottom:.0001pt;text-align:justify; text-indent:35.45pt;line-height:normal"><span style="font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman","serif"">Sasaran yang dikaji dalam geografi yaitu, unsur-unsur fisik pembentuk geosfer yang merupakan komponen-komponen lingkungan terdiri dari:<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-top:0cm;margin-right:0cm;margin-bottom:0cm; margin-left:14.2pt;margin-bottom:.0001pt;text-align:justify;text-indent:-14.2pt; line-height:normal;mso-list:l9 level1 lfo3"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Times New Roman","serif";mso-fareast-font-family: "Times New Roman""><span style="mso-list:Ignore">1)<span style="font:7.0pt "Times New Roman""> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Times New Roman","serif""><span style="mso-spacerun:yes"> </span>Litosfer, yakni lapisan batu-batuan yang dikaji dalam geologi, geomorfologi, petrografi, dll. Gejala pada litosfer dalam kehidupan sehari-hari antara lain sebagai berikut:<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-top:0cm;margin-right:0cm;margin-bottom:0cm; margin-left:14.2pt;margin-bottom:.0001pt;text-align:justify;text-indent:-14.2pt; line-height:normal;mso-list:l5 level1 lfo4"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size:12.0pt;font-family:Symbol;mso-fareast-font-family:Symbol; mso-bidi-font-family:Symbol"><span style="mso-list:Ignore">·<span style="font:7.0pt "Times New Roman""> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Times New Roman","serif";mso-fareast-language: IN">Untuk mengurangi tingkat erosi, pemanfaatan lahan di daerah miring dilakukan</span><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Times New Roman","serif""> </span><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-language:IN">dengan membuat sengkedan (terrasering).</span><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Times New Roman","serif""><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-top:0cm;margin-right:0cm;margin-bottom:0cm; margin-left:14.2pt;margin-bottom:.0001pt;text-align:justify;text-indent:-14.2pt; line-height:normal;mso-list:l5 level1 lfo4"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size:12.0pt;font-family:Symbol;mso-fareast-font-family:Symbol; mso-bidi-font-family:Symbol"><span style="mso-list:Ignore">·<span style="font:7.0pt "Times New Roman""> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Times New Roman","serif";mso-fareast-language: IN">Supaya tidak terjadi penurunan daya dukung lahan, maka harus diupayakan</span><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Times New Roman","serif""> </span><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Times New Roman","serif";mso-fareast-language: IN">pemanfaatan lahan dengan memperhatikan kemampuan lahannya.</span><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Times New Roman","serif""><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-top:0cm;margin-right:0cm;margin-bottom:0cm; margin-left:14.2pt;margin-bottom:.0001pt;text-align:justify;text-indent:-14.2pt; line-height:normal;mso-list:l9 level1 lfo3"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Times New Roman","serif";mso-fareast-font-family: "Times New Roman""><span style="mso-list:Ignore">2)<span style="font:7.0pt "Times New Roman""> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Times New Roman","serif"">Hidrosfer, yakni lapisan air meliputi air yang berada di darat maupun di laut yang dipelajari dalam hidrologi, oceanografi, dll. Gejala pada litosfer dalam kehidupan sehari-hari antara lain sebagai berikut:<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-top:0cm;margin-right:0cm;margin-bottom:0cm; margin-left:14.2pt;margin-bottom:.0001pt;text-align:justify;text-indent:-14.2pt; line-height:normal;mso-list:l2 level1 lfo5"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size:12.0pt;font-family:Symbol;mso-fareast-font-family:Symbol; mso-bidi-font-family:Symbol"><span style="mso-list:Ignore">·<span style="font:7.0pt "Times New Roman""> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Times New Roman","serif";mso-fareast-language: IN">Besar kecilnya air limpasan, selain dipengaruhi oleh besar dan lamanya hujan</span><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Times New Roman","serif""> </span><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-language:IN">juga dipengaruhi oleh penggunaan lahan oleh manusia.</span><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Times New Roman","serif""> </span><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Times New Roman","serif";mso-fareast-language: IN">Bila perbukitan yang seharusnya dijadikan tempat peresapan air, dijadikan untuk</span><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Times New Roman","serif""> </span><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-language:IN">permukiman, atau kegiatan pertanian yang tidak memperhatikan pelestariannya,</span><span style="font-size:12.0pt;font-family: "Times New Roman","serif""> </span><span style="font-size:12.0pt;font-family: "Times New Roman","serif";mso-fareast-language:IN">maka air limpasan semakin banyak. Air limpasan yaitu air yang mengalir di</span><span style="font-size: 12.0pt;font-family:"Times New Roman","serif""> </span><span style="font-size: 12.0pt;font-family:"Times New Roman","serif";mso-fareast-language:IN">permukaan tanah (run off).</span><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Times New Roman","serif""><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-top:0cm;margin-right:0cm;margin-bottom:0cm; margin-left:14.2pt;margin-bottom:.0001pt;text-align:justify;text-indent:-14.2pt; line-height:normal;mso-list:l2 level1 lfo5"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size:12.0pt;font-family:Symbol;mso-fareast-font-family:Symbol; mso-bidi-font-family:Symbol"><span style="mso-list:Ignore">·<span style="font:7.0pt "Times New Roman""> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Times New Roman","serif";mso-fareast-language: IN">Besar kecilnya cadangan air tanah dipengaruhi banyak sedikitnya peresapan air</span><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Times New Roman","serif""> </span><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-language:IN">ke dalam tanah. Hal ini dipengaruhi oleh jenis batuan dan jenis penutup lahan.</span><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Times New Roman","serif""> </span><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-language:IN">Cadangan air tanah juga dipengaruhi oleh cara manusia memanfaatkannya. Bila</span><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Times New Roman","serif""> </span><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-language:IN">manusia memanfaatkan air tanah secara boros, maka ketersediaannya akan</span><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Times New Roman","serif""> </span><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-language:IN">cepat habis.</span><span style="font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman","serif""><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-top:0cm;margin-right:0cm;margin-bottom:0cm; margin-left:14.2pt;margin-bottom:.0001pt;text-align:justify;text-indent:-14.2pt; line-height:normal;mso-list:l9 level1 lfo3"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Times New Roman","serif";mso-fareast-font-family: "Times New Roman""><span style="mso-list:Ignore">3)<span style="font:7.0pt "Times New Roman""> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Times New Roman","serif"">Atmosfer, yakni lapisan udara, cuaca, dan iklim yang dikaji dalam meteorologi dan klimatologi, dll. Gejala pada litosfer dalam kehidupan sehari-hari antara lain sebagai berikut:<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-top:0cm;margin-right:0cm;margin-bottom:0cm; margin-left:14.2pt;margin-bottom:.0001pt;text-indent:-14.2pt;line-height:normal; mso-list:l11 level1 lfo6;mso-layout-grid-align:none;text-autospace:none"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size:12.0pt;font-family:Symbol;mso-fareast-font-family:Symbol; mso-bidi-font-family:Symbol;mso-fareast-language:IN"><span style="mso-list: Ignore">·<span style="font:7.0pt "Times New Roman""> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-language:IN">Terjadi perubahan musim. Akibat yang berpengaruh adalah pada musim penghujan, para petani mulai menggarap lahannya.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-top:0cm;margin-right:0cm;margin-bottom:0cm; margin-left:14.2pt;margin-bottom:.0001pt;text-indent:-14.2pt;line-height:normal; mso-list:l11 level1 lfo6;mso-layout-grid-align:none;text-autospace:none"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size:12.0pt;font-family:Symbol;mso-fareast-font-family:Symbol; mso-bidi-font-family:Symbol;mso-fareast-language:IN"><span style="mso-list: Ignore">·<span style="font:7.0pt "Times New Roman""> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-language:IN">Bisa juga berpengaruh pada jenis pakaian yang digunakan penduduk, misalnya di daerah beriklim dingin, pakaian yang digunakan tebal-tebal.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-top:0cm;margin-right:0cm;margin-bottom:0cm; margin-left:14.2pt;margin-bottom:.0001pt;text-align:justify;text-indent:-14.2pt; line-height:normal;mso-list:l9 level1 lfo3"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Times New Roman","serif";mso-fareast-font-family: "Times New Roman""><span style="mso-list:Ignore">4)<span style="font:7.0pt "Times New Roman""> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Times New Roman","serif"">Biosfer, yakni lapisan kehidupan flora dan fauna yang dipelajari dalam biogeografi, biologi, dll. </span><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-language:IN">Keanekaragaman flora dan fauna menyebabkan keanekaragaman konsumsi bahan</span><span style="font-size:12.0pt;font-family: "Times New Roman","serif""> </span><span style="font-size:12.0pt;font-family: "Times New Roman","serif";mso-fareast-language:IN">pangan. Pada daerah penghasil padi penduduk makan nasi dari beras, pada daerah</span><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Times New Roman","serif""> </span><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Times New Roman","serif";mso-fareast-language: IN">gandum menggunakan terigu sebagai bahan untuk membuat makanannya.</span><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Times New Roman","serif""> </span><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Times New Roman","serif";mso-fareast-language: IN">Keberadaan hewan juga demikian, contoh orang Thailand menggunakan gajah untuk</span><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Times New Roman","serif""> </span><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-language:IN">membantu pekerjaannya, sedangkan di Indonesia penduduk memanfaatkan kuda, sapi dan kerbau. Hal ini disebabkan karena keberadaan dari hewan-hewan itu.</span><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Times New Roman","serif""><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-top:0cm;margin-right:0cm;margin-bottom:0cm; margin-left:14.2pt;margin-bottom:.0001pt;text-align:justify;text-indent:-14.2pt; line-height:normal;mso-list:l9 level1 lfo3"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Times New Roman","serif";mso-fareast-font-family: "Times New Roman""><span style="mso-list:Ignore">5)<span style="font:7.0pt "Times New Roman""> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Times New Roman","serif"">Antroposfer, lapisan manusia sebagai makhluk yang paling berperan di dalamnya. Misalnya, kependudukan, pemukiman desa, seumberdaya, bentuk lahan, tataguna lahan, iklim di suatu wilayah, dll. </span><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-language:IN">Manusia di permukaan bumi beragam adat dan budayanya, hal ini mengakibatkan</span><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Times New Roman","serif""> </span><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-language:IN">interaksi antara penduduk yang berbeda. Penduduk mempunyai keahlian yang</span><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Times New Roman","serif""> </span><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-language:IN">berbeda-beda pula sehingga terjadi saling membutuhkan. Penduduk juga menempati</span><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Times New Roman","serif""> </span><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-language:IN">tempat yang berbeda-beda kondisi alam dan sumberdayanya, hal ini menyebabkan</span><span style="font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman","serif""> </span><span style="font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman","serif";mso-fareast-language:IN">kehidupannya juga menjadi beragam karena memanfaatkan alam yang berbeda perlu</span><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Times New Roman","serif""> </span><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Times New Roman","serif";mso-fareast-language: IN">pengolahan dan alat yang berbeda pula.</span><span style="font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman","serif""><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin:0cm;margin-bottom:.0001pt;text-align:justify; text-indent:35.45pt;line-height:normal"><span style="font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman","serif"">Kesimpulannya bahwa objek material adalah gejala-gejala yang terdapat dan terjadi di permukaan bumi. Jadi dalam mengkaji objek geografi diperlukan pengetahuan dari disiplin ilmu-ilmu lain seperti yang disebutkan di atas (<a href="http://rikiridwana.blogspot.com/search/label/Ilmu%20Penunjang%20Geografi">ilmu penunjang geografi</a>).<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin:0cm;margin-bottom:.0001pt;text-align:justify; text-indent:35.45pt;line-height:normal"><span style="font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman","serif""><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoListParagraph" style="margin-top:0cm;margin-right:0cm;margin-bottom: 0cm;margin-left:14.2pt;margin-bottom:.0001pt;mso-add-space:auto;text-indent: -14.2pt;line-height:normal;mso-list:l8 level1 lfo2"><!--[if !supportLists]--><b style="mso-bidi-font-weight:normal"><span style="font-size:12.0pt;font-family: "Times New Roman","serif";mso-fareast-font-family:"Times New Roman""><span style="mso-list:Ignore">b.<span style="font:7.0pt "Times New Roman""> </span></span></span></b><!--[endif]--><b style="mso-bidi-font-weight:normal"><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Times New Roman","serif"">Objek Formal<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin:0cm;margin-bottom:.0001pt;text-align:justify; text-indent:35.45pt;line-height:normal;mso-layout-grid-align:none;text-autospace: none"><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-language:IN">Kalau objek material geografi bersangkut-paut dengan bahan kajian, maka objek formal geografi bersangkut-paut dengan cara pemecahan masalah. Jadi objek formal adalah metode atau pendekatan yang digunakan dalam mengkaji suatu masalah. Dengan kata lain objek formal merupakan c</span><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Times New Roman","serif"">ara pandang dan cara berpikir terhadap gejala yang ada di permukaan bumi, baik keadaan fisik maupun keadaan sosialnya. Cara pandang Geografi terhadap objek formal dapat dilihat dari organisasi keruangan (<i style="mso-bidi-font-style:normal">spatial setting</i>) yang meliputi: pola sebaran gejala tertentu di permukaan bumi (<i style="mso-bidi-font-style:normal">spatial patern</i>), keterkaitan atau hubungan sesama antar gejala tersebut (<i style="mso-bidi-font-style:normal">spatial system</i>), perkembangan atau perubahan yang terjadi pada gejala tersebut (<i style="mso-bidi-font-style:normal">spatial processes</i>).<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin:0cm;margin-bottom:.0001pt;text-align:justify; text-indent:35.45pt;line-height:normal;mso-layout-grid-align:none;text-autospace: none"><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Times New Roman","serif"">Dari pandangan objek formal maka akan muncul beberapa pertanyaan yang dikenal dengan 5 WH. Maksudnya untuk mengetahui gejala-gejala yang terdapat di permukaan bumi, sehingga jelas hasil uraiannya sebagai cara pandang Geografi, yaitu:<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-top:0cm;margin-right:0cm;margin-bottom:0cm; margin-left:14.2pt;margin-bottom:.0001pt;text-align:justify;text-indent:-14.2pt; line-height:normal;mso-list:l4 level1 lfo7;mso-layout-grid-align:none; text-autospace:none"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size:12.0pt; font-family:Symbol;mso-fareast-font-family:Symbol;mso-bidi-font-family:Symbol"><span style="mso-list:Ignore">·<span style="font:7.0pt "Times New Roman""> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Times New Roman","serif"">What, pertanyaan untuk mengetahui apa yang terjadi?<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-top:0cm;margin-right:0cm;margin-bottom:0cm; margin-left:14.2pt;margin-bottom:.0001pt;text-align:justify;text-indent:-14.2pt; line-height:normal;mso-list:l4 level1 lfo7;mso-layout-grid-align:none; text-autospace:none"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size:12.0pt; font-family:Symbol;mso-fareast-font-family:Symbol;mso-bidi-font-family:Symbol"><span style="mso-list:Ignore">·<span style="font:7.0pt "Times New Roman""> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Times New Roman","serif"">Where, pertanyaan khas Geografi mengenai lokasi atau persebaran fenomena/ gejala di permukaan bumi, dengan tujuan untuk mengetahui dimana itu terjadi?<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-top:0cm;margin-right:0cm;margin-bottom:0cm; margin-left:14.2pt;margin-bottom:.0001pt;text-align:justify;text-indent:-14.2pt; line-height:normal;mso-list:l4 level1 lfo7;mso-layout-grid-align:none; text-autospace:none"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size:12.0pt; font-family:Symbol;mso-fareast-font-family:Symbol;mso-bidi-font-family:Symbol"><span style="mso-list:Ignore">·<span style="font:7.0pt "Times New Roman""> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Times New Roman","serif"">When, merupakan peristiwa awal yang menjelaskan terjadinya suatu gejala/ fenomena. Pertanyaan ini<span style="mso-spacerun:yes"> </span>untuk mengetahui kapan peristiwa itu terjadi?<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-top:0cm;margin-right:0cm;margin-bottom:0cm; margin-left:14.2pt;margin-bottom:.0001pt;text-align:justify;text-indent:-14.2pt; line-height:normal;mso-list:l4 level1 lfo7;mso-layout-grid-align:none; text-autospace:none"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size:12.0pt; font-family:Symbol;mso-fareast-font-family:Symbol;mso-bidi-font-family:Symbol"><span style="mso-list:Ignore">·<span style="font:7.0pt "Times New Roman""> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Times New Roman","serif"">Who, mencari pelaku terjadinya suatu peristiwa, agar kita mengetahui siapa yang bertanggung jawab atas terjadinya peristiwa tersebut atau yang terlibat di dalamnya?<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-top:0cm;margin-right:0cm;margin-bottom:0cm; margin-left:14.2pt;margin-bottom:.0001pt;text-align:justify;text-indent:-14.2pt; line-height:normal;mso-list:l4 level1 lfo7;mso-layout-grid-align:none; text-autospace:none"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size:12.0pt; font-family:Symbol;mso-fareast-font-family:Symbol;mso-bidi-font-family:Symbol"><span style="mso-list:Ignore">·<span style="font:7.0pt "Times New Roman""> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Times New Roman","serif"">How, mencari penyelesaian suatu masalah apabila peristiwa yang terjadi sudah nampak gejala-gejalanya dan akibat yang ditimbulkannya. Pertanyaan ini untuk mencari jawaban dari bagaimana peristiwa tersebut seharunya diselesaikan dengan baik?<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin:0cm;margin-bottom:.0001pt;text-align:justify; text-indent:35.45pt;line-height:normal;mso-layout-grid-align:none;text-autospace: none"><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Times New Roman","serif"">Adanya perkembangan Geografi yang semakin pesat, maka perlu ditambahkan tiga pertanyaan lagi untuk melengkapinya, yakni:<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-top:0cm;margin-right:0cm;margin-bottom:0cm; margin-left:14.2pt;margin-bottom:.0001pt;text-align:justify;text-indent:-14.2pt; line-height:normal;mso-list:l6 level1 lfo8;mso-layout-grid-align:none; text-autospace:none"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size:12.0pt; font-family:Symbol;mso-fareast-font-family:Symbol;mso-bidi-font-family:Symbol"><span style="mso-list:Ignore">·<span style="font:7.0pt "Times New Roman""> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Times New Roman","serif"">Apa yang dikerjakan disana? (<i style="mso-bidi-font-style:normal">What can be done there?</i>)<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-top:0cm;margin-right:0cm;margin-bottom:0cm; margin-left:14.2pt;margin-bottom:.0001pt;text-align:justify;text-indent:-14.2pt; line-height:normal;mso-list:l6 level1 lfo8;mso-layout-grid-align:none; text-autospace:none"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size:12.0pt; font-family:Symbol;mso-fareast-font-family:Symbol;mso-bidi-font-family:Symbol"><span style="mso-list:Ignore">·<span style="font:7.0pt "Times New Roman""> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Times New Roman","serif"">Dimana hal itu dapat dilaksanakan? (<i style="mso-bidi-font-style:normal">Where can that be done?</i>)<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-top:0cm;margin-right:0cm;margin-bottom:0cm; margin-left:14.2pt;margin-bottom:.0001pt;text-align:justify;text-indent:-14.2pt; line-height:normal;mso-list:l6 level1 lfo8;mso-layout-grid-align:none; text-autospace:none"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size:12.0pt; font-family:Symbol;mso-fareast-font-family:Symbol;mso-bidi-font-family:Symbol"><span style="mso-list:Ignore">·<span style="font:7.0pt "Times New Roman""> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Times New Roman","serif"">Siapa mendapat apa, dimana dan bagaimana? (<i style="mso-bidi-font-style:normal">Who gets what, where, and how?</i>)<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin:0cm;margin-bottom:.0001pt;text-align:justify; text-indent:35.45pt;line-height:normal;mso-layout-grid-align:none;text-autospace: none"><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-language:IN">Metode atau pendekatan objek formal geografi meliputi beberapa aspek, yakni aspek keruangan (spatial), kelingkungan (ekologi), kewilayahan (regional) serta aspek waktu (temporal).<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-top:0cm;margin-right:0cm;margin-bottom:0cm; margin-left:14.2pt;margin-bottom:.0001pt;text-align:justify;text-indent:-14.2pt; line-height:normal;mso-list:l0 level1 lfo9;mso-layout-grid-align:none; text-autospace:none"><!--[if !supportLists]--><i style="mso-bidi-font-style:normal"><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Times New Roman","serif";mso-fareast-font-family: "Times New Roman";mso-fareast-language:IN"><span style="mso-list:Ignore">1)<span style="font:7.0pt "Times New Roman""> </span></span></span></i><!--[endif]--><i><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Times New Roman","serif";mso-fareast-language: IN"><span style="mso-spacerun:yes"> </span>Aspek Keruangan</span></i><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Times New Roman","serif";mso-fareast-language: IN">; geografi mempelajari suatu wilayah antara lain dari segi “nilai” suatu tempat dari berbagai kepentingan. Dari hal ini kita lalu mempelajari tentang letak, jarak, keterjangkauan dsb.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-top:0cm;margin-right:0cm;margin-bottom:0cm; margin-left:14.2pt;margin-bottom:.0001pt;text-align:justify;text-indent:-14.2pt; line-height:normal;mso-list:l0 level1 lfo9;mso-layout-grid-align:none; text-autospace:none"><!--[if !supportLists]--><i style="mso-bidi-font-style:normal"><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Times New Roman","serif";mso-fareast-font-family: "Times New Roman";mso-fareast-language:IN"><span style="mso-list:Ignore">2)<span style="font:7.0pt "Times New Roman""> </span></span></span></i><!--[endif]--><i><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Times New Roman","serif";mso-fareast-language: IN">Aspek Kelingkungan</span></i><span style="font-size:12.0pt;font-family: "Times New Roman","serif";mso-fareast-language:IN">; geografi mempelajari suatu tempat dalam kaitan dengan keadaan suatu tempat dan komponen-komponen di dalamnya dalam satu kesatuan wilayah. Komponen-komponen itu terdiri dari komponen tak hidup seperti tanah, air, iklim dsb, dan komponen hidup seperti hewan, tumbuhan dan manusia.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-top:0cm;margin-right:0cm;margin-bottom:0cm; margin-left:14.2pt;margin-bottom:.0001pt;text-align:justify;text-indent:-14.2pt; line-height:normal;mso-list:l0 level1 lfo9;mso-layout-grid-align:none; text-autospace:none"><!--[if !supportLists]--><i style="mso-bidi-font-style:normal"><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Times New Roman","serif";mso-fareast-font-family: "Times New Roman";mso-fareast-language:IN"><span style="mso-list:Ignore">3)<span style="font:7.0pt "Times New Roman""> </span></span></span></i><!--[endif]--><i><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Times New Roman","serif";mso-fareast-language: IN">Aspek Kewilayahan</span></i><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-language:IN">; geografi mempelajari kesamaan dan perbedaan wilayah serta wilayah dengan ciri-ciri khas. Dari hal ini lalu muncul pewilayahan atau regionalisasi misalnya kawasan gurun, yaitu daerah-daerah yang mempunyai ciri-ciri serupa sebagai gurun.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-top:0cm;margin-right:0cm;margin-bottom:0cm; margin-left:14.2pt;margin-bottom:.0001pt;text-align:justify;text-indent:-14.2pt; line-height:normal;mso-list:l0 level1 lfo9;mso-layout-grid-align:none; text-autospace:none"><!--[if !supportLists]--><i style="mso-bidi-font-style:normal"><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Times New Roman","serif";mso-fareast-font-family: "Times New Roman";mso-fareast-language:IN"><span style="mso-list:Ignore">4)<span style="font:7.0pt "Times New Roman""> </span></span></span></i><!--[endif]--><i><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Times New Roman","serif";mso-fareast-language: IN">Aspek Waktu</span></i><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-language:IN">; geografi mempelajari perkembangan wilayah berdasarkan periode-periode waktu atau perkembangan dan perubahan dari waktu ke waktu. Misalnya perkembangan kota dari tahun ke tahun, kemunduran garis pantai dari waktu ke waktu dsb.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin:0cm;margin-bottom:.0001pt;text-indent:0cm; line-height:normal"><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Times New Roman","serif""><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoListParagraph" style="margin-top:0cm;margin-right:0cm;margin-bottom: 0cm;margin-left:14.2pt;margin-bottom:.0001pt;mso-add-space:auto;text-indent: -14.2pt;line-height:normal;mso-list:l1 level1 lfo1"><!--[if !supportLists]--><b style="mso-bidi-font-weight:normal"><span style="font-size:12.0pt;font-family: "Times New Roman","serif";mso-fareast-font-family:"Times New Roman""><span style="mso-list:Ignore">3.<span style="font:7.0pt "Times New Roman""> </span></span></span></b><!--[endif]--><b style="mso-bidi-font-weight:normal"><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Times New Roman","serif"">Konsep Geografi<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin:0cm;margin-bottom:.0001pt;text-align:justify; text-indent:35.45pt;line-height:normal"><span style="font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman","serif"">Agar dapat memahami Geografi, diperlukan konsep-konsep dasar mengenai Geografi itu sendiri, artinya memahami pengertian istilah-istilah yang umum digunakan oleh Geografi sebagai disiplin ilmu. Konsep ini merupakan suatu hal yang abstrak berkenaan dengan gejala yang nyata tentang Geografi untuk mengungkapkan beberapa gejala, faktor atau masalah, sehingga setiap kata mengandung arti tersendiri. Lebih tepatnya konsep yaitu pengertian abstrak tentang suatu hal.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin:0cm;margin-bottom:.0001pt;text-align:justify; text-indent:35.45pt;line-height:normal"><span style="font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman","serif"">Konsep Geografi akan selalu berhubungan dengan ruang, baik secara fisik maupun manusia atau keduanya, bahkan setiap gejala mengandung arti Geografi. Dengan demikian konsep Geografi mempunyai jumlah yang sangat banyak dan tidak terhingga. Tetapi konsep Geografi menurut Gurniwan Kamil Pasya pada dasarnya terdiri dari dua bagian, yaitu:<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-top:0cm;margin-right:0cm;margin-bottom:0cm; margin-left:14.2pt;margin-bottom:.0001pt;text-align:justify;text-indent:-14.2pt; line-height:normal;mso-list:l7 level1 lfo10"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Times New Roman","serif";mso-fareast-font-family: "Times New Roman""><span style="mso-list:Ignore">1)<span style="font:7.0pt "Times New Roman""> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Times New Roman","serif"">Konsep Geografi secara denotatif, mempunyai pengertian berdasarkan definisi atau berdasarkan kamus. Misalnya <i style="mso-bidi-font-style:normal">Sungai </i>artinya air yang mengalir secara alami melalui suatu lembah yang dibuatnya.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-top:0cm;margin-right:0cm;margin-bottom:0cm; margin-left:14.2pt;margin-bottom:.0001pt;text-align:justify;text-indent:-14.2pt; line-height:normal;mso-list:l7 level1 lfo10"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Times New Roman","serif";mso-fareast-font-family: "Times New Roman""><span style="mso-list:Ignore">2)<span style="font:7.0pt "Times New Roman""> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Times New Roman","serif"">Konsep Geografi secara Konotatif, mempunyai arti yang lebih luas, meliputi persebaran (misalnya: dimana sungai tersebut berada?), jenis (misalnya: Menurut asal airnya apakah sungai tersebut dari air hujan, gletser, atau sungai campuran?), proses terjadinya sungai (misalnya: kejadian sungai di daerah patahan, lipatan, atau sungai membuat secara bagaimana dan kapan?) dan lain-lain. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin:0cm;margin-bottom:.0001pt;text-align:justify; text-indent:35.45pt;line-height:normal"><span style="font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman","serif"">Banyak sekali para ahli yang mengutarakan tentang konsep Geografi. Di bawah ini merupakan 10 konsep esensial Geografi yang dihasilkan dan disepakati pada seminar dan lokakarya nasional ahli geografi tahun 1988 dan 1989, yaitu sebagai berikut:<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-top:0cm;margin-right:0cm;margin-bottom:0cm; margin-left:14.2pt;margin-bottom:.0001pt;text-align:justify;text-indent:-14.2pt; line-height:normal;mso-list:l3 level1 lfo11"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Times New Roman","serif";mso-fareast-font-family: "Times New Roman""><span style="mso-list:Ignore">1)<span style="font:7.0pt "Times New Roman""> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Times New Roman","serif"">Konsep Lokasi<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-top:0cm;margin-right:0cm;margin-bottom:0cm; margin-left:14.2pt;margin-bottom:.0001pt;text-align:justify;text-indent:0cm; line-height:normal"><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Times New Roman","serif"">Suatu tempat di permukaan bumi yang memiliki nilai ekonomi apabila dihubungkan dengan harga. Misalnya, di daerah dingin cederung berpakaian tebal, orang cenderung menempatkan peternakan di pedesaan atau di daerah pertanian, selain jauh dari kebisingan juga kotoran ternak bermanfaat untuk pupuk; nilai tanah/ lahan untuk pemukiman akan berkurang apabila mendekati kuburan, terminal kendaraan umum, pasar, pabrik/ indsutri karena kebisingan dan pencemaran.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-top:0cm;margin-right:0cm;margin-bottom:0cm; margin-left:14.2pt;margin-bottom:.0001pt;text-align:justify;text-indent:-14.2pt; line-height:normal;mso-list:l3 level1 lfo11"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Times New Roman","serif";mso-fareast-font-family: "Times New Roman""><span style="mso-list:Ignore">2)<span style="font:7.0pt "Times New Roman""> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Times New Roman","serif"">Konsep Jarak<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-top:0cm;margin-right:0cm;margin-bottom:0cm; margin-left:14.2pt;margin-bottom:.0001pt;text-align:justify;text-indent:0cm; line-height:normal"><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Times New Roman","serif"">Jarak dihubungkan dengan keuntungan yang diperoleh, maka manusia cenderung akan memperhitungkan jarak. Misalnya, harga tanah akan semakin tinggi apabila mendekati pusat kota dibandingkan dengan harga tanah di pedesaan; Peternakan ayam cederung mendekati kota sebagai tempat pemasaran, agar telur dan ayam yang di bawa ke tempat pemasaran tidak banyak mengalami kerusakan, dibandingkan apabila peternakan ditempatkan jauh dari kota; Memperhitungkan jarak dengan ongkos angkutan umum (barang) yang paling murah, apabila menggunakan: a. Kapal apabila jarak minimalnya 1000 km, b. Kereta api apabila jarak minimalnya 500 km, c. Truk apabila jarak minimalnya kurang dari 500 km.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-top:0cm;margin-right:0cm;margin-bottom:0cm; margin-left:14.2pt;margin-bottom:.0001pt;text-align:justify;text-indent:-14.2pt; line-height:normal;mso-list:l3 level1 lfo11"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Times New Roman","serif";mso-fareast-font-family: "Times New Roman""><span style="mso-list:Ignore">3)<span style="font:7.0pt "Times New Roman""> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Times New Roman","serif"">Konsep Keterjangkauan<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-top:0cm;margin-right:0cm;margin-bottom:0cm; margin-left:14.2pt;margin-bottom:.0001pt;text-align:justify;text-indent:0cm; line-height:normal"><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Times New Roman","serif"">Hubungan atau interaksi antar tempat dapat dicapai, baik menggunakan sarana transportasi umum, tradisional, atau jalan kaki. Misalnya, keterjangkauan, Jakarta – Biak (pesawat terbang), Jakarta – Bandung (kereta api); daerah A penghasil beras dan daerah B penghasil sandang, kedua daerah tersebut tidak akan berinteraksi apabila tidak ada transportasi; suatu daerah tidak akan berkembang apabila tidak dapat dijangkau oleh sarana transportasi; perkampungan baduy-dalam hanya dapat dijangkau dengan jalan kaki.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-top:0cm;margin-right:0cm;margin-bottom:0cm; margin-left:14.2pt;margin-bottom:.0001pt;text-align:justify;text-indent:-14.2pt; line-height:normal;mso-list:l3 level1 lfo11"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Times New Roman","serif";mso-fareast-font-family: "Times New Roman""><span style="mso-list:Ignore">4)<span style="font:7.0pt "Times New Roman""> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Times New Roman","serif"">Konsep Pola<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-top:0cm;margin-right:0cm;margin-bottom:0cm; margin-left:14.2pt;margin-bottom:.0001pt;text-align:justify;text-indent:0cm; line-height:normal"><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Times New Roman","serif"">Bentuk khas dari interaksi manusia dengan lingkungan atau interaksi alam dengan alam, hubungannya dengan persebaran. Misalnya, Pola aliran sungai terkait dengan jenis batuan dan struktur geologi; pola pemukiman terkait dengan sungai, jalan, bentuk lahan, dsb.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-top:0cm;margin-right:0cm;margin-bottom:0cm; margin-left:14.2pt;margin-bottom:.0001pt;text-align:justify;text-indent:-14.2pt; line-height:normal;mso-list:l3 level1 lfo11"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Times New Roman","serif";mso-fareast-font-family: "Times New Roman""><span style="mso-list:Ignore">5)<span style="font:7.0pt "Times New Roman""> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Times New Roman","serif"">Konsep Morfologi<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-top:0cm;margin-right:0cm;margin-bottom:0cm; margin-left:14.2pt;margin-bottom:.0001pt;text-align:justify;text-indent:0cm; line-height:normal"><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Times New Roman","serif"">Bentuk permukaan bumi sebagai hasil proses alam dan hubungannya dengan aktivitas manusia. Misalnya bentuk lahan akan terkait dengan erosi dan pengendapan, penggunaan lahan, ketebalan lapisan tanah, ketersediaan air, dsb; Bentuk pulau mencirikan panjang garis pantai yang berkaitan dengan pengelolaan pantai, termasuk Hankam; Pengelompokkan pemukiman cenderung di daerah datar.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-top:0cm;margin-right:0cm;margin-bottom:0cm; margin-left:14.2pt;margin-bottom:.0001pt;text-align:justify;text-indent:-14.2pt; line-height:normal;mso-list:l3 level1 lfo11"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Times New Roman","serif";mso-fareast-font-family: "Times New Roman""><span style="mso-list:Ignore">6)<span style="font:7.0pt "Times New Roman""> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Times New Roman","serif"">Konsep Aglomerasi<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-top:0cm;margin-right:0cm;margin-bottom:0cm; margin-left:14.2pt;margin-bottom:.0001pt;text-align:justify;text-indent:0cm; line-height:normal"><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Times New Roman","serif"">Pengelompokkan penduduk dan aktivitasnya di suatu daerah. Misalnya, masyarakat atau penduduk cenderung mengelompok pada tingkat sejenis, sehingga timbul daerah elit, daerah kumuh, daerah perumnas, pedagang besi tua, pedagang barang atau pakaian bekas, dll; 68% industri tekstil Indonesia berada di Bandung; Nelayan tradisional di pantai Utara P. Jawa mengelompok di muara-muara sungai.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-top:0cm;margin-right:0cm;margin-bottom:0cm; margin-left:14.2pt;margin-bottom:.0001pt;text-align:justify;text-indent:-14.2pt; line-height:normal;mso-list:l3 level1 lfo11"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Times New Roman","serif";mso-fareast-font-family: "Times New Roman""><span style="mso-list:Ignore">7)<span style="font:7.0pt "Times New Roman""> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Times New Roman","serif"">Konsep Nilai Keguanaan<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-top:0cm;margin-right:0cm;margin-bottom:0cm; margin-left:14.2pt;margin-bottom:.0001pt;text-align:justify;text-indent:0cm; line-height:normal"><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Times New Roman","serif"">Manfaat suatu wilayah atau daerah mempunyai nilai tersendiri bagi orang yang menggunakannya. Misalnya, daerah sejuk di pegunungan yang jauh dari kebisingan, seperti di Puncak antara Bogor dengan Cianjur, banyak dijadikan tempat peristirahatan dan rekreasi; Daerah wisata memiliki nilai yang berbeda bagi setiap orang, maka orang akan menilai dengan seringnya berkunjung, jarang, atau tidak pernah sama sekali; Lahan pertanian yang subur sangat bernilai bagi petani dibandingkan nelayan atau karyawan/ pegawai kantor.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-top:0cm;margin-right:0cm;margin-bottom:0cm; margin-left:14.2pt;margin-bottom:.0001pt;text-align:justify;text-indent:-14.2pt; line-height:normal;mso-list:l3 level1 lfo11"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Times New Roman","serif";mso-fareast-font-family: "Times New Roman""><span style="mso-list:Ignore">8)<span style="font:7.0pt "Times New Roman""> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Times New Roman","serif"">Konsep Interaksi dan Interdepedensi<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-top:0cm;margin-right:0cm;margin-bottom:0cm; margin-left:14.2pt;margin-bottom:.0001pt;text-align:justify;text-indent:0cm; line-height:normal"><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Times New Roman","serif"">Setiap wilayah tidak dapat memenuhi kebutuhannya sendiri, tetapi memerlukan hubungan dengan wilayah lain, sehingga memunculkan adanya hubungan timbal balik dalam bentuk arus barang dan jasa, komunikasi, persebaran, ide, dll. Misalnya, gerakan orang, barang, dan gagasan dari suatu tempat lain seperti, pergerakan penduduk berupa sirkulasi, komutasi (ulang-alik), dan migrasi; pergerakan barang (sandang) dari kota ke desa, pangan dari desa ke kota; pergerakan berita (informasi) melalui radio, televisi, surat kabar, dll, terhadap pembaca atau pemirsa; gerakan udara yang berubah dalam periode tertentu (musim) membawa uap air yang menimbulkan hujan, kemudian ditanggapi petani sebagai masa kerja di lahan pertaniannya.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-top:0cm;margin-right:0cm;margin-bottom:0cm; margin-left:14.2pt;margin-bottom:.0001pt;text-align:justify;text-indent:-14.2pt; line-height:normal;mso-list:l3 level1 lfo11"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Times New Roman","serif";mso-fareast-font-family: "Times New Roman""><span style="mso-list:Ignore">9)<span style="font:7.0pt "Times New Roman""> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Times New Roman","serif"">Konsep Differensiasi Area (struktur keruangan<span style="mso-spacerun:yes"> </span>atau distribusi keruangan)<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-top:0cm;margin-right:0cm;margin-bottom:0cm; margin-left:14.2pt;margin-bottom:.0001pt;text-align:justify;text-indent:0cm; line-height:normal"><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Times New Roman","serif"">Suatu wilayah kaitannya dengan wilayah lain. Wilayah di permukaan bumi memiliki perbedaan nilai yang terdapat di dalamnya. Misalnya, fenomena yang berbeda dari suatu tempat ke tempat lain seperti jarak dekat, jarak sedang, atau jarak jauh; pemukiman padat, sedang, atau jarang; Harga tanah (rumah) yang mahal, sedang, atau murah; pendapatan daerah yang tinggi, sedang, atau rendah; Pertanian sayuran dihasilkan di daerah pegunungan, perikanan laut atau tambak di pantai; dan padi di daerah yang relatif datar.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-top:0cm;margin-right:0cm;margin-bottom:0cm; margin-left:21.3pt;margin-bottom:.0001pt;text-align:justify;text-indent:-21.3pt; line-height:normal;mso-list:l3 level1 lfo11"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Times New Roman","serif";mso-fareast-font-family: "Times New Roman""><span style="mso-list:Ignore">10)<span style="font:7.0pt "Times New Roman""> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Times New Roman","serif"">Konsep Keterkaitan dan Keruangan (proses keruangan)<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-top:0cm;margin-right:0cm;margin-bottom:0cm; margin-left:21.3pt;margin-bottom:.0001pt;text-align:justify;text-indent:0cm; line-height:normal"><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Times New Roman","serif"">Suatu wilayah dapat berkembang karena adanya hubungan dengan wilayah lain, atau adanya saling keterkaitan antar wialayah dalam memenuhi kebutuhan dan sosial penduduknya. Misalnya, jika dikaji melalui peta, maka terdapat konservasi spasial (keterkaitan wilayah)<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-top:0cm;margin-right:0cm;margin-bottom:0cm; margin-left:21.3pt;margin-bottom:.0001pt;text-align:justify;text-indent:0cm; line-height:normal"><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Times New Roman","serif""><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-top:0cm;margin-right:0cm;margin-bottom:0cm; margin-left:14.2pt;margin-bottom:.0001pt;text-align:justify;text-indent:-14.2pt; line-height:normal;mso-list:l1 level1 lfo1"><!--[if !supportLists]--><b style="mso-bidi-font-weight:normal"><span style="font-size:12.0pt;font-family: "Times New Roman","serif";mso-fareast-font-family:"Times New Roman""><span style="mso-list:Ignore">4.<span style="font:7.0pt "Times New Roman""> </span></span></span></b><!--[endif]--><b style="mso-bidi-font-weight:normal"><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Times New Roman","serif"">Kesimpulan<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin-top:0cm;margin-right:0cm;margin-bottom:0cm; margin-left:14.2pt;margin-bottom:.0001pt;text-align:justify;text-indent:-14.2pt; line-height:normal;mso-list:l10 level1 lfo12;mso-layout-grid-align:none; text-autospace:none"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size:12.0pt; font-family:Symbol;mso-fareast-font-family:Symbol;mso-bidi-font-family:Symbol; mso-fareast-language:IN"><span style="mso-list:Ignore">·<span style="font:7.0pt "Times New Roman""> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-language:IN">Sebagai kajian ilmiah, geografi selalu mempelajari gejala di bumi (fenomena geosfer) yang bertumpu pada konteks keruangan dan kewilayahan. Oleh karena itu paling sedikit ada 6 pertanyaan yang dapat dijawab melalui kajian geografi, yaitu mengenai apa, dimana, mengapa, kapan, siapa, dan bagaimana suatu gejala terjadi di permukaan bumi.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-top:0cm;margin-right:0cm;margin-bottom:0cm; margin-left:14.2pt;margin-bottom:.0001pt;text-align:justify;text-indent:-14.2pt; line-height:normal;mso-list:l10 level1 lfo12;mso-layout-grid-align:none; text-autospace:none"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size:12.0pt; font-family:Symbol;mso-fareast-font-family:Symbol;mso-bidi-font-family:Symbol; mso-fareast-language:IN"><span style="mso-list:Ignore">·<span style="font:7.0pt "Times New Roman""> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-language:IN">Dua hal yang menjadi objek geografi, yakni objek material dan objek formal. Objek material berkaitan dengan isi atau bahan kajian, sedangkan objek formal menyangkut metode atau pendekatan pengkajian.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-top:0cm;margin-right:0cm;margin-bottom:0cm; margin-left:14.2pt;margin-bottom:.0001pt;text-align:justify;text-indent:-14.2pt; line-height:normal;mso-list:l10 level1 lfo12;mso-layout-grid-align:none; text-autospace:none"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size:12.0pt; font-family:Symbol;mso-fareast-font-family:Symbol;mso-bidi-font-family:Symbol; mso-fareast-language:IN"><span style="mso-list:Ignore">·<span style="font:7.0pt "Times New Roman""> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-language:IN">Objek kajian (objek material) geografi adalah fenomena geosfer meliputi atmosfer, lithosfer, biosfer, hidrosfer, dan antroposfer.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-top:0cm;margin-right:0cm;margin-bottom:0cm; margin-left:14.2pt;margin-bottom:.0001pt;text-align:justify;text-indent:-14.2pt; line-height:normal;mso-list:l10 level1 lfo12;mso-layout-grid-align:none; text-autospace:none"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size:12.0pt; font-family:Symbol;mso-fareast-font-family:Symbol;mso-bidi-font-family:Symbol; mso-fareast-language:IN"><span style="mso-list:Ignore">·<span style="font:7.0pt "Times New Roman""> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-language:IN">Dalam kehidupan sehari-hari banyak dijumpai gejala-gejala geografi yang tercermin dalam beberapa hal antara lain: persebaran pemukiman, persebaran pusat kegiatan, banjir, letusan <a href="http://rikiridwana.blogspot.com/search/label/Sekelumit%20Gunungapi">gunung api</a>, gempa dan sebagainya.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-top:0cm;margin-right:0cm;margin-bottom:0cm; margin-left:14.2pt;margin-bottom:.0001pt;text-align:justify;text-indent:-14.2pt; line-height:normal;mso-list:l10 level1 lfo12;mso-layout-grid-align:none; text-autospace:none"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size:12.0pt; font-family:Symbol;mso-fareast-font-family:Symbol;mso-bidi-font-family:Symbol; mso-fareast-language:IN"><span style="mso-list:Ignore">·<span style="font:7.0pt "Times New Roman""> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-language:IN">Untuk mengkaji geografi secara tepat dan ilmiah, perlu dukungan ilmu-ilmu yang merupakan cabang dari geografi seperti: Geomorfologi, Meteorologi, Oceanografi maupun disiplin ilmu lain, seperti: Fisika, Kimia, Biologi, Ekonomi dan sebagainya.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin:0cm;margin-bottom:.0001pt;text-align:justify; text-indent:0cm;line-height:normal;mso-layout-grid-align:none;text-autospace: none"><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-language:IN"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin:0cm;margin-bottom:.0001pt;text-align:justify; text-indent:0cm;line-height:normal;mso-layout-grid-align:none;text-autospace: none"><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-language:IN">Sumber:<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="margin-top:0cm;margin-right:0cm; margin-bottom:0cm;margin-left:14.2pt;margin-bottom:.0001pt;mso-add-space:auto; text-align:justify;text-indent:-14.2pt;line-height:150%"><span style="font-size:12.0pt;line-height:150%;font-family:"Times New Roman","serif"">Pasya, Gurniwan K. (2006). <i style="mso-bidi-font-style:normal">Geografi Pemahaman Konsep dan Metodologi. </i>Bandung: Buana Nusantara.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin-top:0cm;margin-right:0cm; margin-bottom:0cm;margin-left:14.2pt;margin-bottom:.0001pt;mso-add-space:auto; text-align:justify;text-indent:-14.2pt;line-height:150%"><span style="font-size:12.0pt;line-height:150%;font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-language:IN">Regariana, Cut Meurah. <i style="mso-bidi-font-style: normal">Modul,</i> <i style="mso-bidi-font-style:normal">Geografi dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari.</i></span><i style="mso-bidi-font-style: normal"><span style="font-size:12.0pt;line-height:150%;font-family:"Times New Roman","serif""><o:p></o:p></span></i></p><p class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin-top:0cm;margin-right:0cm; margin-bottom:0cm;margin-left:14.2pt;margin-bottom:.0001pt;mso-add-space:auto; text-align:justify;text-indent:-14.2pt;line-height:150%"><span style="font-size:12.0pt;line-height:150%;font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-language:IN"><i style="mso-bidi-font-style:normal"><br /></i></span></p><p class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin-top:0cm;margin-right:0cm; margin-bottom:0cm;margin-left:14.2pt;margin-bottom:.0001pt;mso-add-space:auto; text-align:justify;text-indent:-14.2pt;line-height:150%"><span style="font-size:12.0pt;line-height:150%;font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-language:IN"><i style="mso-bidi-font-style:normal">arikel selanjutnya: <a href="http://rikiridwana.blogspot.com/2011/03/pendidikan-bertanggungjawab.html">Pendidikan Bertanggung Jawab</a></i></span></p>

Orang yang pertama kali menggali pengertian geografi adalah orang Yunani, yang dimulai dari pengalaman-pengalaman tentang suatu daerah, lam...

Ilmu Penunjang Geografi

<p class="MsoNormal" align="center" style="text-align: justify;margin-top: 0cm; margin-right: 0cm; margin-left: 0cm; margin-bottom: 0.0001pt; text-indent: 0cm; line-height: normal; "><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Times New Roman', serif; "><span class="Apple-tab-span" style="white-space:pre"> </span>Mengingat bahwa objek material <a href="http://rikiridwana.blogspot.com/search/label/Manfaat%20Geografi%20dalam%20Kehidupan%20Sehari-hari">geografi</a> begitu luas, maka seorang geograf harus memahami pula ilmu-ilmu lain yang berfungsi sebagai penunjang geografi yaitu antara lain:</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin:0cm;margin-bottom:.0001pt;text-align:justify; text-indent:0cm;line-height:normal;mso-layout-grid-align:none;text-autospace: none"><b><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Times New Roman","serif"">a. Geologi, </span></b><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Times New Roman","serif"">adalah ilmu yang mempelajari perubahan bentuk permukaan bumi akibat tenaga dari dalam bumi (endogen: <a href="http://rikiridwana.blogspot.com/search/label/Sekelumit%20Gunungapi">vulkanisme</a>, tektonisme, gempa bumi), termasuk struktur, komposisi dan sejarahnya. Dalam kehidupan sehari-hari Geologi bermanfaat dalam bidang pertambangan. Untuk mencari bahan tambang diperlukan pengetahuan formasi dan umur dari batu-batuan.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin:0cm;margin-bottom:.0001pt;text-align:justify; text-indent:0cm;line-height:normal;mso-layout-grid-align:none;text-autospace: none"><b><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Times New Roman","serif"">b. Geomorfologi, </span></b><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Times New Roman","serif"">adalah ilmu yang mempelajari tentang bentuk-bentuk muka bumi serta perubahannya akibat tenaga dari luar (Exogen: pelapukan, erosi, sedimentasi). Bahan-bahan galian yang berasal dari endapan dapat diketahui berdasarkan sejarah geomorfologinya atau sebaliknya. Contoh bahan endapan: pasir, tanah liat, dsb.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin:0cm;margin-bottom:.0001pt;text-align:justify; text-indent:0cm;line-height:normal;mso-layout-grid-align:none;text-autospace: none"><b><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Times New Roman","serif"">c. Meteorologi, </span></b><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Times New Roman","serif"">adalah ilmu yang mempelajari atmosfer, yaitu tentang udara, cuaca, suhu, angin, awan, curah hujan, radiasi matahari, dan sebagainya. Meteorologi sangat penting bagi informasi cuaca terutama untuk penerbangan, pelayaran, pertanian dan industri.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin:0cm;margin-bottom:.0001pt;text-align:justify; text-indent:0cm;line-height:normal;mso-layout-grid-align:none;text-autospace: none"><b><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Times New Roman","serif"">d. Hidrologi, </span></b><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Times New Roman","serif"">adalah ilmu yang mempelajari tentang air di permukaan bumi/tanah, di bawah tanah; termasuk sungai, danau, mata air, air tanah dan rawa-rawa. Dalam kehidupan sehari-hari penting untuk mengetahui lapisan yang mengandung cadangan air yang cukup misalnya untuk industri dan peternakan.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin:0cm;margin-bottom:.0001pt;text-align:justify; text-indent:0cm;line-height:normal;mso-layout-grid-align:none;text-autospace: none"><b><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Times New Roman","serif"">e. Klimatologi, </span></b><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Times New Roman","serif"">adalah ilmu yang mempelajari tentang iklim dan kondisi rata-rata <a href="http://rikiridwana.blogspot.com/search/label/Indonesia%20Dilanda%20Cuaca%20Ekstrem">cuaca</a>. Untuk pertanian dan industri atau keperluan yang lain, mengetahui sifat iklim dan cuaca setempat sangat penting. Contoh untuk mendirikan pabrik kerupuk tentu bukan di daerah yang curah hujannya tinggi.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin:0cm;margin-bottom:.0001pt;text-align:justify; text-indent:0cm;line-height:normal;mso-layout-grid-align:none;text-autospace: none"><b><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Times New Roman","serif"">f. Antropologi, </span></b><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Times New Roman","serif"">adalah ilmu yang mempelajari tentang manusia khususnya mengenai ciri, warna kulit, bentuk fisik, masyarakat dan kebudayaannya. Adatistiadat penduduk perlu diketahui untuk mengetahui kebiasaan sehari-hari, barang yang diperlukan, bahan makanan yang dikonsumsi, dsb.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin:0cm;margin-bottom:.0001pt;text-align:justify; text-indent:0cm;line-height:normal;mso-layout-grid-align:none;text-autospace: none"><b><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Times New Roman","serif"">g. Ekonomi, </span></b><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Times New Roman","serif"">adalah ilmu yang mempelajari usaha manusia dalam memenuhi kebutuhannya. Untuk melestarikan usaha perlu diketahui antara lain bagaimana memperoleh untung, menjual barang, menentukan “nilai” barang, memilih tempat berjualan, dsb.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin:0cm;margin-bottom:.0001pt;text-align:justify; text-indent:0cm;line-height:normal;mso-layout-grid-align:none;text-autospace: none"><b><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Times New Roman","serif"">h. Demografi, </span></b><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Times New Roman","serif"">adalah ilmu yang mempelajari dan menguraikan tentang penduduk. Komposisi penduduk, jumlah penduduk dan sebagainya perlu diketahui untuk menentukan pola konsumsi penduduk terhadap barang tertentu.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin:0cm;margin-bottom:.0001pt;text-align:justify; text-indent:0cm;line-height:normal;mso-layout-grid-align:none;text-autospace: none"><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Times New Roman","serif""><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin:0cm;margin-bottom:.0001pt;text-align:justify; text-indent:0cm;line-height:normal;mso-layout-grid-align:none;text-autospace: none"><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Times New Roman","serif"">Sumber:<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin:0cm;margin-bottom:.0001pt;text-align:justify; text-indent:0cm;line-height:normal;mso-layout-grid-align:none;text-autospace: none"><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-language:IN">Regariana, Cut Meurah. <i style="mso-bidi-font-style: normal">Modul,</i> <i style="mso-bidi-font-style:normal">Geografi dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari.</i></span><span style="font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman","serif""><o:p></o:p></span></p>

Mengingat bahwa objek material geografi begitu luas, maka seorang geograf harus memahami pula ilmu-ilmu lain yang berfungsi sebagai penunj...

Perjalanan Menuju Mahameru

<a href="http://1.bp.blogspot.com/-Wv4LBqc_htA/TYY5EbTzDBI/AAAAAAAAALI/nKgVkAgnFfY/s1600/DSC01569.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5586215136012733458" src="http://1.bp.blogspot.com/-Wv4LBqc_htA/TYY5EbTzDBI/AAAAAAAAALI/nKgVkAgnFfY/s400/DSC01569.jpg" style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 300px;" /></a><br /><p class="MsoNormal" align="center" style="text-align: justify;margin-top: 0cm; margin-right: 0cm; margin-left: 0cm; margin-bottom: 0.0001pt; text-indent: 0cm; line-height: 150%; "><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Calligraph421 BT'; "><span class="Apple-tab-span" style="white-space:pre"> </span> Tinggal satu langkah lagi untuk memperoleh Nomor Tanda Anggota (NTA) Jantera (Perhimpunan Pecinta Alam <a href="http://rikiridwana.blogspot.com/search/label/Definisi%20Geografi">Geografi</a>) melepas status pada struktural organisasi dari </span><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Calligraph421 BT'; ">Anggota Muda menuju Anggota Utama. Setelah proses panjang kaderisasi hampir satu tahun penuh telah banyak ragam tahapan pendidikan dan latihan dilalui, muncul instruksi untuk melaksanakan tahapan akhir yaitu pengembaraan ke <a href="http://rikiridwana.blogspot.com/search/label/Sekelumit%20Gunungapi">Gunung</a> Slamet. Instruksi tersebut pupus sekejap ketika ada tawaran dari seorang kawan untuk mendaki ke Gunung Semeru dan Bromo. Meski demikian tawaran itu tidak diambil begitu saja tanpa pertimbangan-pertimbangan tertentu. Hingga pada akhirnya ditentukanlah tanggal 22 di Penghujung 2009 sebagai waktu pemberangkatan menuju Puncak tertinggi di Jawa (Semeru) dan Bromo sebagai bonus wisata.</span></p><p class="MsoNormal" style="margin:0cm;margin-bottom:.0001pt;text-align:justify; text-indent:42.55pt;line-height:150%"><span style="font-size:12.0pt;line-height: 150%;font-family:"Calligraph421 BT";mso-bidi-font-family:"Times New Roman"">Tidak lebih dari dua minggu persiapan dila</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Calligraph421 BT'; ">kukan untuk pemuncakan. Dipastikan satu tim terdiri dari 9 orang personil terdiri dari 3 orang Anggota Utama Jantera sebagai instruktur (Teuku Ahmad Hidayat, Asep Radit, dan Nova Nur Puadah), 4 orang Anggota Muda Jantera (Riki Ridwana, Firman, </span><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Calligraph421 BT'; ">Ade Firman, dan Pupun Puadah), dan</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Calligraph421 BT'; ">2 orang lagi kawan dari Tasikmalaya (Kemal dan Agi) mereka adalah kaka beradik. Kemal lah yang mengajak saya & akhirnya ber</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Calligraph421 BT'; ">sama teman-teman Jantera mendaki ke Gunung Semeru dan Bromo.</span></p><p class="MsoNormal" style="margin:0cm;margin-bottom:.0001pt;text-align:justify; text-indent:42.55pt;line-height:150%"><span style="font-size:12.0pt;line-height: 150%;font-family:"Calligraph421 BT";mso-bidi-font-family:"Times New Roman"">Berbeda dari tahapan pendidikan dan latihan sebelumnya, prosedur kerja kali ini tidak seperti yang dilakukan sebagai calon geograf atau bahkan sebagai calon pendidik Geografi yang membawa setumpuk instrumen sebagai kerangka dalam pencarian data baik fisik maupun sosial, program kali ini hanya difokuskan kepada pemuncakan saja. Itulah arahan terakhir yang kami terima sebagai Anggota Muda dari Muslim Arif sebagai Ketua Bidang Penelitian Jantera. Hal ini di dasari pada pertimbangan bahwa medan yang akan dilalui cuk</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Calligraph421 BT'; ">up berat ditambah lagi cuaca saat itu diprediksikan sedang buruk. Maka dibutuhkan konsentrasi tinggi tanpa ditambah dengan tugas lain yang sekiranya dapat menambah beban perjalanan.</span></p><p class="MsoNormal" style="margin:0cm;margin-bottom:.0001pt;text-align:justify; text-indent:42.55pt;line-height:150%"><span style="font-size:12.0pt;line-height: 150%;font-family:"Calligraph421 BT";mso-bidi-font-family:"Times New Roman"">Semenjak dicetuskan waktu pendakian, perenca</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Calligraph421 BT'; ">naan dan manajemen perjalanan pun segera dirumuskan bersama oleh tim. Sehingga terhitunglah 3 kali kami berkumpul setelahnya dilanjutkan dengan pelaksanaan persiapan pribadi dan tim mulai dari fisik, mental dan logistik. Dari frekuensi berkumpul terkontrol kesiapan personil bahkan kebutuhan tim sehingga tidak ada lagi kekurangan yang bersifat fundamental yang dapat mengganggu kelancaran pendakian.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin:0cm;margin-bottom:.0001pt;text-align:justify; text-indent:42.55pt;line-height:150%"><span style="font-size:12.0pt;line-height: 150%;font-family:"Calligraph421 BT";mso-bidi-font-family:"Times New Roman"">Selasa tanggal 22 Desember 2009 tim bergegas untuk berangkat. Pukul 17.00 tim sudah berkumpul dan packing di kostan No.34 Ledeng. Adzan magrib berkumandang kami langsung menuju “puing-puing” (sekre Jantera yang di demolish sekitar 5 bulan yang lalu) setelah ibadah solat magrib ditunaikan. Disana kang Bow menyampaikan wejangan untuk keselamatan kami bersama, “kabari kami yang disini sudah sampai mana perjalanan kalian” itulah salah satu penggalan kalimat yang disampaikan oleh kang Bow. Waktu telah menunjukkan pukul 18.30 WIB tim </span><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Calligraph421 BT'; ">menuju stasiun Kiaracondong menggunakan angkot Ledeng-Margahayu.</span></p><p class="MsoNormal" style="margin:0cm;margin-bottom:.0001pt;text-align:justify; text-indent:42.55pt;line-height:150%"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Calligraph421 BT'; ">Seakan ditinggalkan oleh keluarga, kawan-kawan yang tidak ikut pendakian, mengantarkan kami sampai angkot yang kami kendarai melaju sambil mela</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Calligraph421 BT'; ">mbaikan tangan dan mengucapkan “selamat jalan”, “hati-hati”, mungkin di </span><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Calligraph421 BT'; ">antara kami yang rindu dengan keluarga seketika itu juga terobati melihat perlakuan yang ditunjukan oleh mereka.</span></p><p class="MsoNormal" style="margin:0cm;margin-bottom:.0001pt;text-align:justify; text-indent:42.55pt;line-height:150%"><span style="font-size:12.0pt;line-height: 150%;font-family:"Calligraph421 BT";mso-bidi-font-family:"Times New Roman"">Perjalanan menuju stasiun Kiaracondong dibumbui dengan sedikit ketegangan mengingat jadwal pemberangkatan kereta yang tinggal sebentar lagi. Perasaan itu kami rasakan bersama ditambah trayek angkot yang cukup panjang dan jalanan Kota Bandung yang sedikit macet. Hingga bersykur kami sampai tanpa ketinggalan kereta api Kahuripan tujuan Kediri yang berangkat pukul 20.20 WIB. Kereta api ekonomi ekspres dengan harga tiket Rp.38.000 ini ternyata sarat penumpang dan bahkan diantara kami ada yang berdiri tidak sebentar hingga akhirnya mendapatkan tempat duduk.<o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="margin:0cm;margin-bottom:.0001pt;text-align:justify; text-indent:42.55pt;line-height:150%"><span style="font-size:12.0pt;line-height: 150%;font-family:"Calligraph421 BT";mso-bidi-font-family:"Times New Roman"">Menikmati perjalanan panjang yang ramai oleh pedagang asongan dan suasana sejuknya malam membuat kami tidak merasakan kebosanan yang berarti. Terti</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Calligraph421 BT'; ">dur meski sering terbangun dan tidu</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Calligraph421 BT'; ">r kembali secara berulang-ulang mengantarkan kami sampai di stasiun Kertosono Jawa Timur sekitar pukul 11.30 waktu setempat. Sebelum berpindah kereta dengan tujuan Malang, saya, Teuku Ahmad, a Kemal, dan Agi, mampir sejenak ke warung pinggir rel untuk membeli nasi pecel yang setumpuk dengan kerupuk dan satu tusuk sate seharga Rp.3.500 saja. Tidak menyesal, ternyata panganan yang kami beli sangat enak dan kami berencana untuk membelinya kembali ketika pulang nanti.</span></p><p class="MsoNormal" style="margin:0cm;margin-bottom:.0001pt;text-align:justify; text-indent:42.55pt;line-height:150%"><span style="font-size:12.0pt;line-height: 150%;font-family:"Calligraph421 BT";mso-bidi-font-family:"Times New Roman"">Bersama dengan Kereta dari Kertosono menuju Malang kami melanjutkan perjalanan Sekitar pukul 12.00. Sengaja tiket tidak dibeli, hanya dengan menunjukkan tiket kereta sebelumnya dan membayarkan uang Rp.6000 kepada petugas, kami bisa duduk di tempat ko</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Calligraph421 BT'; ">song mana saja dalam kereta. Teknik itu kami dapatkan dari seorang mahasiswa hukum UNIBRAW kenalan di kereta yang bernama Adrenal. Kiranya teknik itu dirasa cukup praktis dan sedikit menambah jatah jajan atau untuk keperluan lain.</span></p><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5586205960849230290" src="http://4.bp.blogspot.com/-j7cmxQgiZL0/TYYwuXKWidI/AAAAAAAAAKQ/XyciLaf1FVU/s400/DSC01358.jpg" style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 300px;" /><p class="MsoNormal" style="margin:0cm;margin-bottom:.0001pt;text-align:justify; text-indent:42.55pt;line-height:150%"><span style="font-size:12.0pt;line-height: 150%;font-family:"Calligraph421 BT";mso-bidi-font-family:"Times New Roman"">Sesampainya di Malang sekitar puk</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Calligraph421 BT'; ">ul <span style="mso-spacerun:yes"> </span>16.00, kami menunggu jemputan seorang kenalan Kemal yang bernama Fery. </span><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Calligraph421 BT'; ">Cukup lama menunggu hingga pukul 17.30 Fery datang dengan membawakan mobil sejenis angkutan umum elf/ colt disertai sambutan rintikan air hujan yang membasahi tanah Malang. Sebelum sampai di Pasar Tumpang, kami berbelanja kebutuhan yang belum kami beli untuk di Gunung nanti. Sambil menunggu teman yang lain berbelanja saya bersama agi menunaikan solat ashar di jama takhyir dengan dzuhur. Sekitar pukul 18.40 kami sampai di Pasar Tumpang dan bertemu dengan Pak Arif yang akan mengantarkan kami menuju pos pendakian yaitu Ranu Pani dengan mengg</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Calligraph421 BT'; ">unakan Jeep. Sambutan dari pak Arif cukup ramah, meski perawakannya tinggi besar dan tegap, pak Arif ini cukup ramah & santai juga gesit melayani kebutuhan kami yang mungkin seiring dengna jam terbang beliau melayani banyak pendaki. Hal itu membuat kami tidak canggung dan merasa puas.</span></p><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5586197527091526834" src="http://2.bp.blogspot.com/-I1T1st8WWvU/TYYpDc90vLI/AAAAAAAAAKI/PDAPNR1khLU/s400/DSC01679.jpg" style="float:right; margin:0 0 10px 10px;cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 300px;" /><p class="MsoNormal" style="margin:0cm;margin-bottom:.0001pt;text-align:justify; text-indent:42.55pt;line-height:150%"><span style="font-size:12.0pt;line-height: 150%;font-family:"Calligraph421 BT";mso-bidi-font-family:"Times New Roman"">Sesaat setelah <i style="mso-bidi-font-style:normal">carrier</i> dan perlengkapan lainnya dikondisikan diatas jeep, kami menunaikan ibadah salat magrib </span><span class="Apple-style-span" style="line-height: normal; "><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Calligraph421 BT'; line-height: 24px; ">di </span><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Calligraph421 BT'; line-height: 24px; ">mesjid yang berjarak sekitar 20 meter dari garasi tempat Jeep yang akan kita tumpangi diparkirkan. Perjalanan menggunakan Jeep membuat kami bangga.</span></span><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Calligraph421 BT'; "> Jika sebelumnya menggunakan Jeep di alam bebas hanya dilihat lewat televisi yang ditunjukkan oleh pemeran salah satu iklan produk rokok, kini dapat kami rasakan langsung. </span><span style="font-size:12.0pt;line-height: 150%;font-family:"Calligraph421 BT";mso-bidi-font-family:"Times New Roman"">Itu lah celotehan yang dilontarkan teman-teman ketika Jeep yan</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Calligraph421 BT'; ">g ditumpangi melaju kencang. Trek yang dilalui cukup panjang, berkelok, dan menanjak curam. </span><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Calligraph421 BT'; ">Dari jalanan aspal, paping blok, hingga tanah yang digenangi cilencang dilalui dengan kecepatan tinggi. Badan jalan sangat kecil, hanya bisa dilalui dengan lancar oleh satu jeep saja. Sehingga ketika berpapasan dengan mobil lain terpaksa harus mengatur hati-hati kalau tidak, bisa terpersok ke dalam jurang.</span></p><p class="MsoNormal" style="margin:0cm;margin-bottom:.0001pt;text-align:justify; text-indent:42.55pt;line-height:150%"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Calligraph421 BT'; ">Tidak ada yang dapat kami lihat secara jelas, yang nampak hanya tebing sebelah kanan dan jurang sebelah kiri serta terus bergantian </span><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Calligraph421 BT'; ">di sepanjang jalan yang ditutupi oleh tumbuhan-tumbuhan entah jenis apa. Kurang dari 2 jam kami sampai di Pos pen</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Calligraph421 BT'; ">dakian Ranu Pani sekitar pukul 20.30 setelah sebelumnya tidak jauh dari Pasar Tumpang kami melapor dan memberikan retribusi sebesar Rp.7.500/orang di tempat yang bisa disebut Posko Pendakian awal. Dari posko tersebut kami dibekali 1 buah amplop berwarna coklat yang berisikan surat-surat perijinan dan tata tertib pendakian.</span></p><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5586208029980600786" src="http://1.bp.blogspot.com/-53mjA3CzQg8/TYYymzRtqdI/AAAAAAAAAKg/F91Q-Xf0iz8/s400/DSC01400.jpg" style="float:right; margin:0 0 10px 10px;cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 300px;" /><p class="MsoNormal" style="margin:0cm;margin-bottom:.0001pt;text-align:justify; text-indent:42.55pt;line-height:150%"><span style="font-size:12.0pt;line-height: 150%;font-family:"Calligraph421 BT";mso-bidi-font-family:"Times New Roman"">Sesampainya di Ranu Pani tanggal 23 Desember 2009, <i style="mso-bidi-font-style:normal">carrier</i> dan logistik lainnya kami simpan di rumah yang bersebelahan dengan posko. Di antara posko dan rumah tersebut terdapat dinding vandalisme seolah menantikan coretan-coretan tangan kami. </span><span class="Apple-style-span" style="line-height: normal; "><span class="Apple-style-span" style="line-height: 24px; "><span style="font-size:12.0pt;line-height: 150%;font-family:"Calligraph421 BT";mso-bidi-font-family:"Times New Roman"">Foto-foto di sana mengawali jepretan kamera digital (camdi) yang dibawa. Setelah puas berfoto-foto, makan nasi sayur lodeh dan tel</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Calligraph421 BT'; ">or panas dapat kami nikmati di warung ibu Erna yang letaknya persis di depan rumah dimana kami akan beristirahat sebelum melanjutkan perjalanan ke shelter berikutnya. </span></span><span class="Apple-style-span" style="line-height: 24px; "><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Calligraph421 BT'; ">Rumah-rumah yang ada di Ranu Pani lumayan banyak “ada puluhan kepala keluarga di Ranu Pani” itu yang diucapkan oleh suami bu Erna ketika kami ngbrol-ngbrol sambil menunggu telor ceplok matang. Mereka bermata pencaharian sebagai petani dan sebagian lagi berdagang antara lain cindera m</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Calligraph421 BT'; ">ata yang banyak dibeli oleh para pendaki.</span></span></span></p><p class="MsoNormal" style="margin:0cm;margin-bottom:.0001pt;text-align:justify; text-indent:42.55pt;line-height:150%"><span style="font-size:12.0pt;line-height: 150%;font-family:"Calligraph421 BT";mso-bidi-font-family:"Times New Roman"">Waktu telah menunjukkan pukul 22.00, kami segera bergegas untuk istirahat setelah sebelumnya memanfaatkan fasilitas kamar mandi yang mungkin akan sulit ditemui di shelter berikutnya dan briefing sebentar untuk merencanakan teknis keberangkatan esok hari. </span><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Calligraph421 BT'; ">Malam itu menjadi malam yang sangat singkat, mungkin karena lelahnya perjalanan kereta hingga 19 jam belum ditambah dengan kendaraan lokal lainnya, membuat kami tertidur pulas. Tertidur dalam sejuknya udara malam di Ranu Pani menjadikan pagi hari tanggal 24 Desember pukul 05.00 badan terasa pulih kembali. Seperti pada pendakian sebelumnya Ahmad memasak nasi dan menggoreng nuget hingga setengah kering.</span></p><p class="MsoNormal" style="margin:0cm;margin-bottom:.0001pt;text-align:justify; text-indent:42.55pt;line-height:150%"><span style="font-size:12.0pt;line-height: 150%;font-family:"Calligraph421 BT";mso-bidi-font-family:"Times New Roman"">Sementara Pupun dan Radit mencari sayuran yang dijual di sekitar penginapan. Yang lainnya berkemas dan mempersiapkan diri untk keberangkatan. Sekitar Pukul 7 pagi kami semua menyantap sarapan pagi yang telah disiapkan oleh Ahmad. Setelah itu kami semua secara bergotong royong membersihkan ruangan yang telah kami tempati sem</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Calligraph421 BT'; ">alam. </span><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Calligraph421 BT'; ">Tidak pergi begitu saja untuk menuju ke shelter berikutnya, kami Memberikan uang seadanya, kurang lebih Rp.30.000 kepada pemilik rumah sebagai ucapan terima kasih telah menyedi</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Calligraph421 BT'; ">akan tempat yang nyaman untuk memulihkan kembali tenaga kami sebelum memulai perjalanan menuju puncak impian. Kemudian setelah streching pagi pukul 08.00 kami berangkat menuju Ranu Kumbolo.</span></p><p class="MsoNormal" style="margin:0cm;margin-bottom:.0001pt;text-align:justify; text-indent:42.55pt;line-height:150%"><span style="font-size:12.0pt;line-height: 150%;font-family:"Calligraph421 BT";mso-bidi-font-family:"Times New Roman"">Dengan semangat dan tenaga penuh, gerak langkah kaki berjalan cepat. Belum ditemui trek yang berat sehingga fisik ini masih terasa kuat. Bahkan 2 bersaudara Kemal dan Agi sesekali berjalan sambil bernyanyi dengan instrumen khas dari mulut mereka dan semakin menjadi ketika perjalanan berhenti untuk rehat sejenak. Tak ayal yang lainnya pun turut mengikuti apa yang dilakukan si 2 bersaudara ceria sehingga seperti dagelan sunda saja. Sangat lucu dan kompak kakak beradik ini menyemarakkan suasana pendakian apalagi instrumen yang mereka nyanyikan adalah lagu sunda yang berjudul “talak tilu”.</span></p><p class="MsoNormal" style="margin:0cm;margin-bottom:.0001pt;text-align:justify; text-indent:42.55pt;line-height:150%"><span style="font-size:12.0pt;line-height: 150%;font-family:"Calligraph421 BT";mso-bidi-font-family:"Times New Roman"">Sungguh perjalanan yang asik dan berbeda d</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Calligraph421 BT'; ">ari sebelum</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Calligraph421 BT'; ">-sebelumnya. Terhitung 2 kali kami rehat sekitar 1 jam perj</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Calligraph421 BT'; ">alanan telah sampai di Watu Rejeng. Meskipun tidak ada tanda penjelas saya berasumsi bahwa Watu Rejeng merupakan batas akhir jalan setapak berpapingblok karena berdasar pada arah penunjuk jalan sebelumnya yang menunjukkan 500 meter lagi adalah Watu Rejeng maka saya perkirakan di situ lah tempatnya. Berikutnya trek yang dilalui adalah jalan setapak tanah berwarna merah kecoklatan disertai ranting-ranting yang melingtang yang cukup menghambat perjalanan para pendaki.</span></p><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5586190086706630834" src="http://3.bp.blogspot.com/-KUYb7zt97H0/TYYiSXX1ELI/AAAAAAAAAJ4/Td1S8E79NGE/s400/DSC01611.jpg" style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 300px;" /><p class="MsoNormal" style="margin:0cm;margin-bottom:.0001pt;text-align:justify; text-indent:42.55pt;line-height:150%"><span style="font-size:12.0pt;line-height: 150%;font-family:"Calligraph421 BT";mso-bidi-font-family:"Times New Roman"">3 </span><span style="font-size:12.0pt;line-height: 150%;font-family:"Calligraph421 BT";mso-bidi-font-family:"Times New Roman"">jam lebih sudah kami berjalanan, “Allahu Akbar” itu lah kalimat yang terus dilontarkan tatkala dari kejauhan arah barat daya terlihat dibawah sana </span><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Calligraph421 BT'; ">hamparan luas genangan air yang dikelilingi oleh perbukitan yang dinamakan Ranu Kumbolo serupa dengan danau atau di daerah sunda disebut “situ”. Sangat menakjubkan, indah sekali dipandang mata. </span><span style="font-size:12.0pt;line-height: 150%;font-family:"Calligraph421 BT";mso-bidi-font-family:"Times New Roman"">Saat itu pula kesejukan dan panorama Ranu Kumbolo membuat lelah kami hilang seketika.</span></p><p class="MsoNormal" style="margin:0cm;margin-bottom:.0001pt;text-align:justify; text-indent:42.55pt;line-height:150%"><span style="font-size:12.0pt;line-height: 150%;font-family:"Calligraph421 BT";mso-bidi-font-family:"Times New Roman"">Di </span><span style="font-size:12.0pt;line-height: 150%;font-family:"Calligraph421 BT";mso-bidi-font-family:"Times New Roman"">atas sini dengan pemandangan Ranu Kumbolo kami sejenak beristirahat dan berfoto-foto. Setelah cukup pua</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Calligraph421 BT'; ">s kami turun dari bukit menuju Ranu Kumbolo. </span><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Calligraph421 BT'; ">Segar sekali air Ranu ini dan sungguh nikmat berwudlu dan salat dzuhur membelakangi danau yang sebagiannya diselimuti oleh kabut tipis putih. Tak lama kami duduk menghadap Ranu Kumbolo, hujan pun turun.</span></p><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5586196101544931330" src="http://3.bp.blogspot.com/-eehRWUoDzjk/TYYnweZB8AI/AAAAAAAAAKA/cFHPoh2oN5U/s400/DSC01627.jpg" style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 300px;" /><span class="Apple-style-span"><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span"><span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre; "> </span><span class="Apple-style-span"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 24px;">Kami segera berteduh di pondokan yang jaraknya sekitar 15 meter dari bibir sebelah barat danau. </span></span></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: 'Calligraph421 BT'; ">Terlihat waktu menunjukkan pukul 13.20 kami langsung menuju shelter berikutnya yaitu Kalimati. Minum kopi, teh, masak dan makan siang menghadap Ranu Kumbolo sudah, kami langsung menggerakan kaki dengan menggendong carier yang masih berat dengan logistik yang hanya sedikit saja berkurang karena baru dikonsumsi satu kali itu saja. Dari Ranu Kumbolo ini kami langsung dihadapkan dengan “tanjakan cinta”.</span></div></span><div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: 'Calligraph421 BT'; "><span class="Apple-tab-span" style="white-space:pre"> </span>Trek ini memiliki mitos tersendiri. </span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: 'Calligraph421 BT'; ">Mitosnya adalah barang siapa yang mampu berjalan secara terus menerus tanpa berhenti dan tanpa menoleh </span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: 'Calligraph421 BT'; ">kebelakang hingga sampai di titik akhir <i style="mso-bidi-font-style:normal">tanjakan</i> dengan membayangkan lawan jenis yang di sukai maka kelak akan mendapatkan cinta dari lawan jenis yang dibayangkan tersebut. Memang menarik, tidak terlepas</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Calligraph421 BT'; line-height: 24px; ">dari mitos tersebut menjalani tanjakan kurang lebih sepanjang 100 meter tersebut kami menjadi bersemangat seakan tidak lelah sedikitpun. Kadat Ahmad adalah salah satu yang paling bersemangat untuk memecahkan mitos “tanjakan cinta”. Hal tersebut dibuktikan dengan sampai paling pertama. Saya menyuruh Pupun untuk memanggilnya “Ahmad, ahmad, ahmad” berulang kali Pupun memanggil tapi tak sedikitpun membuat Ahmad bergeming untuk menoleh kebelekang, terus saja berjalan tanpa menghiraukan apapun. Mungkin hal itu sedikitnya menunjukkan keseriusan akan mitos tersebut karena biasanya di perjalanan sebelum-sebelumnya tidak sefokus itu.</span><span class="Apple-style-span" style="line-height: 24px; "><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Calligraph421 BT'; ">Begitu juga dengan kawan-kawan yang lain tidak jauh berbeda dengan Ahmad meski sebagian ada yang biasa-biasa saja acuh tak acuh dengan mitos yang ada.</span></span></div><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5586213414612307986" src="http://2.bp.blogspot.com/-BDKpDHpuQcE/TYY3gOl9EBI/AAAAAAAAALA/CzgVQ_mwyaw/s400/DSC01589.jpg" style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 300px;" /><span class="Apple-style-span" style="line-height: 24px; "><span style="font-size:12.0pt;line-height: 150%;font-family:"Calligraph421 BT";mso-bidi-font-family:"Times New Roman""><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, serif; line-height: normal; "><span class="Apple-style-span" style="line-height: 24px; "><span style="font-size:12.0pt;line-height: 150%;font-family:"Calligraph421 BT";mso-bidi-font-family:"Times New Roman"">Di tengah perjalanan menuju Kalimati, kami d</span></span><span class="Apple-style-span" style="line-height: 24px; "><span style="font-size:12.0pt;line-height: 150%;font-family:"Calligraph421 BT";mso-bidi-font-family:"Times New Roman"">i suguhi dengan hamparan lahan luas sekitar 100 ha, dikelilingi oleh perbukitan yang sangat indah. Lahan tersebut</span></span><span class="Apple-style-span" style="line-height: 24px; "><span style="font-size:12.0pt;line-height: 150%;font-family:"Calligraph421 BT";mso-bidi-font-family:"Times New Roman"">ditumbuhi dengan beranekaragam vegetasi diselingi bunga bunga yang berwarna-warni. </span></span></span>Tempat ini beranama Oro-oro Ombo yang dulunya berupa danau dan rawa. Menembus melewati Oro-oro Ombo yang serupa dengan ciri-ciri bioma savana ke arah Tenggara, kami memasuki stepa dengan tumbuhan penutup lahan beraneka rumput dan beberapa pohon cemara yang cukup besar. Sekitar 2 jam lebih perjalanan dengan sesekali istirahat untuk menghela nafas dan minum makan makanan kecil secukupnya, kami melewati papan yang bertuliskan Jambangan. Papan tersebut membuat kami semakin bersemangat berjalanan karena kami tahu Kalimati semakin dekat.</div></span></span><p class="MsoNormal" style="margin:0cm;margin-bottom:.0001pt;text-align:justify; text-indent:42.55pt;line-height:150%"><span style="font-size:12.0pt;line-height: 150%;font-family:"Calligraph421 BT";mso-bidi-font-family:"Times New Roman"">Sekitar 1 jam dari sana, akhirnya kami sampai di Kalimati. Tempatnya cukup luas, menurut data sekunder yang diperoleh luasnya adalah 20 ha dengan tanahnya hitam bertekstur pasir yang berasal dari erupsi gunung Semeru yang dipinggir-pinggirnya dikelilingi hutan alam dan bukit-bukit rendah. Di Kalimati tidak tersedia air, makanya kami sudah membawa stock air dari Ranu Kumbolo tidak kur</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Calligraph421 BT'; ">ang dari 15 liter. Kalaupun air yang kami bawa nantinya kurang, terpaksa harus berjalan selama 1 jam bulak-balik ke Sumber Manik-Kalimati yang menurut informasi di Sumber </span><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Calligraph421 BT'; ">Manik tersedia air bersih. Sumber air bersih ini biasa digunakan oleh umat Hindu mengambil tirta (air suci) pada pendakian ke Semeru dan kini pun air tersebut menjadi sumber penyambung hidup bagi pendaki yang kehabisan stock air.</span></p><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5586211927934524738" src="http://1.bp.blogspot.com/-Ggy2OIznGwE/TYY2JsSWXUI/AAAAAAAAAKw/fGViVWFDyNE/s400/DSC01564.jpg" style="float:right; margin:0 0 10px 10px;cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 300px;" /><p class="MsoNormal" style="margin:0cm;margin-bottom:.0001pt;text-align:justify; text-indent:42.55pt;line-height:150%"><span style="font-size:12.0pt;line-height: 150%;font-family:"Calligraph421 BT";mso-bidi-font-family:"Times New Roman"">Di shelter Kalimati kami tiba sekitar pukul 17.00 langsung membuat jemuran memanfaatkan tali webing di halaman pondokan yang tersedia dipinggir yang masih tertutup oleh atap, untuk menjemur pakaian dan raincoat kami yang basah karena di tengah perjalanan tadi hujan turun sangat deras. Kami sangat kedinginan hujan deras meski sebentar telah membuat talapak tangan terutama kaki kami mengkerut. Kami pun bergegas berganti pakaian kering menjaga supaya tidak masuk angin. Pondokan yang tersedia di Kalimati ini sangat membantu, pondokan ini terdiri dari 4 ruangan kosong, masing-masing berukuran 6 m² cukup nyaman untuk menginap sehingga tidak perlu mendirikan tenda. </span><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Calligraph421 BT'; ">Jika cuacanya cerah, dari sini Puncak Mahameru terli</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Calligraph421 BT'; ">hat jelas dan dekat, membuat hati para pendakai ingin segera menginjakan kaki di atasnya. Namun sayang pada saat itu hari sudah sore apalagi hujan masih saja mengguyur Kalimati hingga larut malam sehingga </span><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Calligraph421 BT'; ">sedikitun puncak mahameru tak nampak seolah menjadi sosok misterius yang tidak sembarangan dapat dilihat dengan mudah. Meski demikian, hujan yang turun menjadi berkah tersendiri. Karenanya masa pasir menjadi terpadatkan tidak akan menggannggu pernafasan dan penglihatan ketika dini hari nanti melakukan pemuncakan.</span></p><p class="MsoNormal" style="margin:0cm;margin-bottom:.0001pt;text-align:justify; text-indent:42.55pt;line-height:150%"><span style="font-size:12.0pt;line-height: 150%;font-family:"Calligraph421 BT";mso-bidi-font-family:"Times New Roman"">Tiba saatnya untuk santap malam bersama dengan tim lain yang berasal dari Jakarta sebanyak 4 orang personil. Kami menyiapkan nasi dan nuget sementara tim Jakarta menyediakan telor goreng dan bala-bala. Setelah santap malam kami memutuskan untuk melakukan pemuncakan bersama karena pada saat itu tidak ada tim lain selain k</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Calligraph421 BT'; ">ami dan tim Jakarta tersebut. Waktu menunjukkan pukul 21.00 kami siap untuk tidur. Tidak berbeda seperti di Ranu Pani, meski suhunya lebih rendah justru membuat istirahat semakin lelap bahkan membuat saya bermimpi namun entah apa yang dimimpikan sekarang sudah lupa karena tidak jelas juga. Pada pukul 01.00 tanggal 25 Desember kami semua telah bangun dan menyantap makanan berenergi tinggi yang telah disiapkan oleh A</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Calligraph421 BT'; ">hmad, Pupun, Nova, yang bangun lebih awal.</span></p><p class="MsoNormal" style="margin:0cm;margin-bottom:.0001pt;text-align:justify; text-indent:42.55pt;line-height:150%"><span style="font-size:12.0pt;line-height: 150%;font-family:"Calligraph421 BT";mso-bidi-font-family:"Times New Roman"">Tim siap untuk summit. Berdoa secara berjamaah demi keselamatan mengawali sebelum jejak langkah mulai di pijak menuju puncak para Dewa. Pukul 01.20 kami beranjak dari Kalimati dengan perlengkapan lengkap untuk pendakian di malam hari. Masing-masing personil mengenakan raincoat dan membawa alat penerangan baik itu <i style="mso-bidi-font-style:normal">headlamp </i>atau senter. 2 orang personil dibebani dengan daypack yang berisi makanan berkalori tinggi, air, webing, flsysheet dan perlengakapan P3K. Baru dari sini kami menemui trek yang menantang berkelok-k</span><span style="font-size:12.0pt;line-height: 150%;font-family:"Calligraph421 BT";mso-bidi-font-family:"Times New Roman"">elok setelah sebelumnya hanya melewati trek landai hingga datar namun disini didominasi oleh trek curam. Kiri kanan tak sedikit dibatasi oleh jurang yang cukup dalam dengan rantai dan tali rafia seadanya sebagai tali penanda trek ataupun sebagai pembatas jalan. Sekitar 1 jam perjalanan kami sampai di Arcopodo. Tidak jauh dari arcopodo kurang dari setengah jam sampai juga di Cemoro Tunggal yaitu perbatasan antara medan bervegtasi dengan medan pasir tanpa vegetasi sedikit pun. </span></p><p class="MsoNormal" style="margin:0cm;margin-bottom:.0001pt;text-align:justify; text-indent:42.55pt;line-height:150%"><span style="font-size:12.0pt;line-height: 150%;font-family:"Calligraph421 BT";mso-bidi-font-family:"Times New Roman"">N</span><span style="font-size:12.0pt;line-height: 150%;font-family:"Calligraph421 BT";mso-bidi-font-family:"Times New Roman"">amun pada saat itu cemara yang tingg</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Calligraph421 BT'; ">al satu-satunya sudah tumbang tergeletak diatas pasir hitam seolah tak sanggup lagi berdiri tegak sendiri tanpa ada yang menemani. Dari sini puncak terlihat sangat jelas bahkan penglihatan tersebut membuat perkiraan kami salah besar. Dari sini jarak tempuh sepertinya sangat dekat seakan hanya 50 meter jarak vertikal, namun kenyataannya jarak tersebut jauh lebih lama ditempuh dibandingkan dengan Kalimati-Arcopodo.</span></p><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5586209770050806370" src="http://2.bp.blogspot.com/-UstaVwx4cOs/TYY0MFix4mI/AAAAAAAAAKo/GBZRcEEJ56M/s400/DSC01431.jpg" style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 300px;" /><p class="MsoNormal" style="margin:0cm;margin-bottom:.0001pt;text-align:justify; text-indent:42.55pt;line-height:150%"><span style="font-size:12.0pt;line-height: 150%;font-family:"Calligraph421 BT";mso-bidi-font-family:"Times New Roman"">Dari sini mental pendaki sangat diuji. Beberapa di antara</span><span style="font-size:12.0pt;line-height: 150%;font-family:"Calligraph421 BT";mso-bidi-font-family:"Times New Roman"">kami termasuk saya mulai frustasi ketika puncak tidak sampai juga. Sang fajar berwarna merah telah menyingsing di sebelah kiri kami, namun sepertinya lereng Semeru terlihat semakin memanjang saja ke atas. Jika saja tidak bergerak dengan gesit, dua kali kaki melangkah satu langkah kaki ini mundur dengan sendirinya oleh merosotnya pasir yang dipijak. Hal itu membuat mental ini semakin jat</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Calligraph421 BT'; ">uh. Sanggup kah untuk mencapai puncak? Mampukah kami menginjakan kaki d tanah tertinggi di Jawa? Pertanyaan-pertanyaan itu yang terus<span style="mso-spacerun:yes"> </span>muncul dalam pikiran. Ketika masih di lereng yang curam, ada kejadian kecil yang kalau tidak dilanjutkan dengan baik mungkin akan bertaruh nyawa. Saat itu saya sebagai leader sempat mengambil jalur yang salah. Harusnya ke kanan, saya tertarik untuk melangkah ke arah kiri karena melihat pasir d</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Calligraph421 BT'; ">i sebelah kiri terlihat padat. Memperkirakan pasir padat akan lebih mempermudah pendakian justru malah sebaliknya licin dan memaksa saya merangkak perlahan. Posisi saat itu ibarat panjat dinding dengan sedikit point.</span></p><p class="MsoNormal" style="margin:0cm;margin-bottom:.0001pt;text-align:justify; text-indent:42.55pt;line-height:150%"><span style="font-size:12.0pt;line-height: 150%;font-family:"Calligraph421 BT";mso-bidi-font-family:"Times New Roman"">Hati ini dagdigdug tidak karaun ketika dikiri kanan pegangan yang ada rapuh dan mudah berguguran. Melihat kebawah sudah sangat tinggi, sempat terbayangkan saat itu kalau pijakan kaki tidak kuat terperosot jatuh jauh berguling-guling</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Calligraph421 BT'; ">, ngeri </span><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Calligraph421 BT'; ">dan naas pendakian saya mungkin akan berakhir sampai disitu. Namun alhamdulilah tangan saya bisa menggapai uluran tangan Radit, sehingga kembali lagi ke jalur yang tepat. Di jalur yang tepat badan condong ke depan dengan posisi sangat miring mungkin saja jika yang meml</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Calligraph421 BT'; ">iki pobia ketinggian akan sangat ketakutan menggelinding kembal</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Calligraph421 BT'; ">i kebawah</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Calligraph421 BT'; ">, karena lereng-lereng terjal berbatu dan pasir itu memiliki kemiringan antara 60-80 derajat. </span><span style="font-size:12.0pt;line-height: 150%;font-family:"Calligraph421 BT";mso-bidi-font-family:"Times New Roman"">Setelah kembali ke jalur yang seharusnya saya dapat berbarengan kembali memimpin pendakian bersama Firman yang tadi sempat mendahulu</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Calligraph421 BT'; ">i sendirian. “Puncak sudah dekat,ayoo semangaat!!!” itu lah teriakan-teriakan yang saya dan firman tujukan kepada teman-teman yang jaraknya terpagut cukup jauh dengan kami berdua.</span></p><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5586185545927904962" src="http://1.bp.blogspot.com/-fsGi8wzdAC4/TYYeKDp0TsI/AAAAAAAAAJo/3IGdVixDx8w/s400/DSC01469.jpg" style="float:right; margin:0 0 10px 10px;cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 300px;" /><p class="MsoNormal" style="margin:0cm;margin-bottom:.0001pt;text-align:justify; text-indent:42.55pt;line-height:150%"><span style="font-size:12.0pt;line-height: 150%;font-family:"Calligraph421 BT";mso-bidi-font-family:"Times New Roman"">“Allahu Akbar...Allahu Akbar...Allahu Akbar...” tiga kali teriakan takbir saya dan firman gemakan ketika sampai menginjakkan ka</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Calligraph421 BT'; ">ki di Mahameru. Terbayar semua lelah</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Calligraph421 BT'; ">, lenyap semua keluh kesah berganti kebahagiaan dan kekaguman atas semua ciptaan Allah yang dari puncak prestisius itu nampak sangat indah. Selain gemuruh dan kepulan asap yang dilontarkan dari kawah Jonggring Seloko yang masih aktif, sebelah barat terdapat kota Malang, di sebelah u</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Calligraph421 BT'; ">tara tampak Gunung Kepolo dan pegunungan Tengger, sebelah Timur terlihat Gunung Argopuro, dan garis pantai selatan dapat terlihat dari sisi sebelah Selatan puncak Mahameru. Luar biasa dan sungguh tiada duanya. Tidak lama kemudian Agi, Ade, Ahmad, Radit, Pupun, Nova, dan Kemal sampai pula menikmati panorama di ketinggian 3676 mdpl.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin:0cm;margin-bottom:.0001pt;text-align:justify; text-indent:0cm;line-height:150%"><span style="font-size:12.0pt;line-height: 150%;font-family:"Calligraph421 BT";mso-bidi-font-family:"Times New Roman""><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" align="right" style="margin-top: 0cm; margin-right: 0cm; margin-left: 0cm; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: right; text-indent: 0cm; "><span class="Apple-style-span"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 19px;"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5586187081890327410" src="http://4.bp.blogspot.com/-8zliARS__o8/TYYfjdjy63I/AAAAAAAAAJw/89LEIQdFuvY/s400/DSC01492.jpg" style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 300px;" /></span></span></p></div>

Tinggal satu langkah lagi untuk memperoleh Nomor Tanda Anggota (NTA) Jantera (Perhimpunan Pecinta Alam Geografi ) melepas status pada s...