MUQADIMAH
Bismillaahirrohmaanirrohiim
Assalaamu’alaykum
warohmatullooh wabarokaatuh
Ibarat gayung
bersambut, saya sebagai warga masyarakat Gunung Kawung senang sekali mengetahui
telah terbentuknya organisasi kepemudaan di Gunung Kawung -biidznillah- . Betapa
tidak urgensi berorganisasi sudah tidak kita ragukan lagi nilai manfaatnya, bahkan
di dalam Al Qur’an yang mulia Allah telah berfirman:
“Dan hendaklah ada di antara kalian segolongan
umat yang menyeru kepada al-Khair (Islam), menyuruh pada perkara ma’ruf dan
mencegah dari perkara munkar. Merekalah orang-orang yang beruntung” (QS. Ali
Imran [3]: 104)
Rasulullah saw bersabda,
"Sesungguhnya
syaithan memangsa manusia sebagaimana serigala memangsa domba & serigala itu hanya memangsa kambing yang
memisahkan diri."( HR. Ahmad, Abu Dawud, dan Nasa'i )
Semoga Allaah
mudahkan kita semua dalam setiap upaya menebarkan kebaikan secara berjama’ah
dan semoga Allaah istiqomahkan kita hingga akhir nanti dalam regenerasi keorganisasian
sehingga organisasi ini senantiasa berkelanjutan.
Di pertemuan
perdana diklat ini, saya tidak akan menyampaikan materi kecuali muqadimah/
pendahuluan yang akan mengantarkan kita dalam mengisi kegiatan diklat hingga
beberapa pertemuan ke depan in syaa Allaah. Hal tersebut ditujukan supaya kita
sama-sama mengetahui tujan yang akan kita capai bersama dan apa-apa saja yang
nantinya in syaa Allaah akan kita bahas. Maka dari itu pada pertemuan ini saya
akan sampaikan kurikulum yang mudah-mudahan bisa mencakup masalah-masalah
terkait organisasi, tauhid, dan akhlak. Adapun tema-tema yang in syaa Allaah akan
dibawakan pada setiap pertemuannya adalah sebagai berikut:
1. Muqadimah
2. Keorganisasian
3. Skenario Akhirat
4. Rahasia Takdir
5. Terciptanya Alam Semesta (Teori
mutakhir dan Al Qur’an)
6. Sikap Seorang Mu’min terhadap
Perintah Allaah (Kitab Waajibunaa nahwa maa
amaronallohu bihi)
7. Bercanda Bersama Rasulullaah
(Buku Karya Isnaeni Fuad)
Di bulan Al
Qur’an yang mulia ini sangat disayangkan jika kita tidak memperbanyak interaksi
dengan mu’jizat nabi akhir zaman yakni Al Qur’an. Jibril alaihissalam selalu mendatangi baginda
Nabi Muhammad saw di setiap Ramadhan untuk mengajarinya Al Qur’an. Pengkhususan
Jibril di bulan Ramadhan tentu menjadi sinyal kuat bahwa Ramadhan benar-benar
waktu istimewa sehingga ia pantas menjadi waktu tadarus Al Qur’an.
Imam Al-Bukhari dan Imam Muslim meriwayatkan dari ‘Abdullah bin ‘Abbas radhiyallahu
‘anhuma, beliau menceritakan, “Adalah Nabi saw merupakan sosok yang paling
dermawan. Terlebih lagi di bulan Ramadhan ketika Jibril menjumpainya untuk
mengajarinya Al-Quran. Jibril menemui beliau di setiap malam Ramadhan untuk
mengajarinya Al-Quran. Maka ketika Jibril menjumpainya, beliau adalah orang
yang paling dermawan, lebih dari angin yang bertiup.”
Cukuplah dua
khabar di bawah ini menjadi motivasi bagi kita untuk bersemangat mempelajari Al
Qur’an,
1. Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wa sallam bersabda:
وَعَلَّمَه الْقُرْآنَ تَعَلَّمَ مَنْ خَيْرُكُمْ
“Sebaik-baik
kamu adalah orang yang belajar Alquran dan mengajarkannya.” (HR. Bukhari)
Hal itu dikarenakan Alquran adalah firman Allah Rabbul
‘aalamin. Alquran merupakan ilmu yang paling utama dan paling mulia, oleh
karena itu orang yang mempelajari dan mengajarkannya adalah orang yang terbaik
di sisi Allah Ta’ala.
2. Rahmat dan ketentraman akan turun ketika berkumpul membaca Al Qur'an, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Tidaklah berkumpul sebuah kaum di salah satu rumah Allah, mereka membaca
kitab Allah dan mempelajarinya, kecuali akan turun ketentraman kepada mereka,
diliputi oleh rahmat, dikelilingi oleh para malaikat dan Allah akan menyebut
mereka ke hadapan makhluk di sisi-Nya.” (HR. Muslim)
Sejalan dengan
keutamaan di atas, saat ini kita dihadapkan pada kenyataan pemuda-pemudi umat
muslim semakin bertambah secara kuantitas, namun dari segi kualitas masih
sangat perlu untuk ditingkatkan. Muslim yang bisa membaca Al Qur’an tidak
sebanyak orang yang tidak bisa membaca Al Qur’an. Bahkan muslim yang bisa
membaca Al Qur’an dan mampu mengajarkannya jumlahnya sangat terbatas.
Apakah kita sudah
lupa? Rasulullah saw tauladan kita, beliau berda’wah salah satunya mengajarkan
Al Qur’an. Inilah sisi lain yang belum pernah kita lihat sebelumnya dari proses
da’wah Rasulullah saw. Mulai dengan bertalaqqi kepada Malaikat Jibril, mengajarkannya
kepada keluarga terdekat hingga kepada sahabat-sahabatnya rodhiallhu’anhum.
Dari pembinaan Al Qur’an yang dilakukan Rasulullah saw, lahir orang-orang yang
luar biasa hebatnya, Khadijah wanita yang shalehah, Abu Bakar pemimpin islam
yang bijaksana, Umar ibn Khattab pemimpin berwibawa dan masih banyak sahabat
yang lain. Bahkan sejarah mencatat Muhammad Al Fatih pada 29 Mei 1453 berhasil menaklukan Konstantinopel
-Ibu kota Kekaisaran Romawi Timur yang melegenda, selama
8 abad tak bisa ditembus oleh berbagai bangsa- karena salah satunya beliau hafal Al Qur’an sejak
usianya masih 7 tahun.
Kemunduran
kualitas pemuda muslim yang terjadi sekarang ini salah satu penyebabnya adalah
pemuda dijauhkan dari Al Quran. Dengan berbagai cara pemuda muslim dijauhkan
dari kitab sucinya, diantaranya banyaknya saudara kita yang belum bisa membaca
Al Qur’an. Satu hal yang sepele akan tetapi perlu untuk kita segera sadari,
mahir dalam membaca Al Quran merupakan gerbang kita memahami Al Quran.
Berlandaskan pada
pemikirian di atas, maka teknis setiap pertemuan diklat Ramadhan in syaa Allaah
akan dibagi menjadi dua sesi. Dimana sesi pertama akan dimulai dengan tahsin
dan tahfidz Al Qur’an, kemudian pada sesi yang kedua dilanjutkan pada materi
tematik seperti yang telah disebutkan di awal. Sekian.
Sumber
bacaan:
-Buku
Panduan Ramadhan karya Muhammad Abduh Tuasikal, M.Sc (2014)
-Buku
Panduan Tahsin Intensif UKM Belajar Al Qur’an Intensif Universitas Pendidikan
Indonesia (2007)
-Keutamaan dan Motivasi Membaca Al Qur’an di Bulan Ramadhan, www.konsultasisyariah.com (diakses Juni 2015)
-Mengenang
Muhammad Al Fatih, www.kompasiana.com (diakses Juni 2015)
-Muhammad
Al Fatih Penakluk Konstantinopel, www.kisahmuslim.com (diakses Juni 2015)
-Ramadhan
Bulan Al Qur’an, www.muslim.or.id (diakses Juni 2015)
Baca juga,