Rindu Bersamamu Lagi

 



--
Untukmu yang telah lama tiada bersama lagi. Ketiadaanmu kini semakin terhias oleh bungkusan rindu. Memaksa air mata menyentuh pipi-pipi pasi, menangis senang telah punya kesempatan 15 tahun berdampingan.

Siapa menyangka kamu begitu saja pergi. Seperti dingin tak peduli lagi. Padahal waktu muda kita masih panjang. Masih banyak yang belum kita coba, masih banyak yang belum kita buktikan.

Apakah dunia ini tak begitu menarik bagimu?

Kalau saja kamu tahu orang-orang sekarang begitu ambisius. Seakan mereka selamanya akan hidup di tempat ini. Dunia bagi mereka adalah penghargaan. Materi jadi tolak ukur dalam hidupnya. Kenikmatan-kenikmatan semu mereka umbar tak peduli lagi terhadap nilai hakiki.

Memang semakin lama kenyataan fana butuh kekuatan lebih. Fase-fase tidak pernah stagnan melainkan linier maju sesuai perubahan. Aku sadar saat ini hanya ada kisah tentang aku sendiri. 

Bangga mempunyai sosok santai sepertimu. Cuek dalam bertindak, pintar dalam berfikir, selalu berani tak pernah gentar entah apapun yang di hadapi. Kalau boleh jujur ingin aku memiliki sifat-sifat baikmu. Namun masa kecil kita hanya menyisakan kesan. Kamu juga kadang menyebalkan tak jarang kita pukul-pukulan.

Apa yang sedang kamu kerjakan disana?

Tolong sabar tak lama juga aku menyusul kesana, kita akan bersama-sama lagi. Sambil merasakan nikmatnya keabadian dalam balutan masa-masa muda.

Allohummagfirlahu Warhamhu Wa Afihii Wa Fuanhu...

to Krisna Setia Rohmana

Pogung Dalangan, 21 Juli 2012

Tulisan Sebelumnya: "Rindu Mati"
Tulisan Berikutnya: "Rahasia Takdir"
Rindu Bersamamu Lagi 4.5 5 Riki Ridwana -- Untukmu yang telah lama tiada bersama lagi. Ketiadaanmu kini semakin terhias oleh bungkusan rindu. Memaksa air mata menyentuh pip...


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.