Malam ini harus ditegaskan kembali bahwa kaidah waktu terus berjalan maju, secara sadar pula kita tak bisa kembali ke masa lalu.
Seperti malam ini, sesekali menengok ke belakang itu harus supaya jadi bahan renungan sudah sejauh mana amal yang kelak akan menjadi bekal.
Bukan soal membandingkan apa yg sudah diraih oleh teman seangkatan tapi belajar dari perjalanan siapapun yang telah menorehkan lebih banyak manfaat, menjadi cambuk untuk kembali meningkatkan ghiroh dalam menjalani hari-hari ke depan.
Sangat boleh jadi realitas kini tak bersesuaian dengan harapan, namun menyesali bukan solusi. Kenyataan itu tak ada yang kebetulan, sekarang tinggal bagaimana dengan berbagai anugerah potensi, dapat berbuah catatan kebanggan dihadapan para penduduk langit.
Dimana pun saat ini, berperan sebagai apa pun di masyarakat sekarang, yang terbaik adalah yang paling bermanfaat untuk sesama, Lillahi ta'ala.
Sebuah analogi menarik, ada orang-orang yang terus mengejar prestasi setinggi langit ibarat pohon yang menjulang tinggi. Tapi sayang tak sedikit pun memberi keteduhan bagi orang-orang yang ada di sekitarnya. Sebaliknya ada orang yang tidak begitu mencolok secara prestasi, seperti pohon yang tak begitu tinggi namun dedaunannya rimbun melebar menaungi dan memberi keteduhan bagi orang-orang yang ada di sekitarnya, keberdaannya memberi banyak manfaat.
Semoga kita menjadi pohon yang ketiga, yakni pohon yang tinggi menjulang serta rindang menaungi banyak orang dengan saratnya prestasi yang dimiliki. Aamiin...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar