Sebentar lagi Pangandaran akan dipimpin oleh seorang bupati yang artinya wilayah Pangandaran jadi terpisah dengan kabupaten Ciamis. Harapannya dengan pemekaran wilayah akan terjadi perubahan yang lebih baik bagi keberlangsungan daerah dan semua pihak kedapannya. Tidak dapat dipungkiri bahwa Pangandaran sangat tersohor dengan objek wisata pantai yang dimilikinya. Keberadaan berbagai kemenarikan alam seperti pasir putih, terumbu karang, menyaksikan sunrise di pantai timur dan sunset di pantai barat; dan SDM yang turut berpartisipasi aktif bagi pengembangan pariwisata merupakan potensi yang dapat menjamin kemajuan bagi daerah tersebut.
Jika ditempuh dengan menggunakan bis dari pusat Kota Tasikmalaya, hanya membutuhkan waktu sekitar 3 jam untuk tiba di pantai yang memiliki cagar alam ini. Meski masih banyak ditemui jalanan yang berlubang ataupun sempit, namun sepanjang perjalanan yang dilalui cukup baik dan tidak memberikan hambatan yang berarti. Sebetulnya ada berbagai alternatif jalan untuk menuju pantai yang belakangan ini telah dilengkapi dengan jalur-jalur evakuasi bencana tsunami, salah satunya yaitu melewati alun-alun kabupaten ciamis-banjar-banjarsari. Sebut saja pada kondisi jalan di Banjar yang sedang mengalami perbaikan karena terdapat lubang-lubang yang menganga cukup lebar dan dalam. Begitu juga halnya pada jalan daerah banjarsari yang tiba-tiba menyempit dan terdapat sedikit lubang. Namun sekali lagi, hal itu tidak begitu mengurangi kenyamanan perjalanan.
Sesampainya di gerbang tiketing kita akan dihadapkan langsung dengan birunya laut pantai selatan jawa. Setelahnya fasilitas penginapan tersedia sangat banyak dan dekat dengan pantai sehingga tinggal pilih sesuai dengan keinginan dan tentunya dengan budget yang tersedia. Di hari sabtu-minggu seperti kemarin, ongkos untuk sewa kamar tidur yang dilengkapi tv cukup mengeluarkan kocek Rp.100.000 saja per malam, cukup nyaman untuk liburan hemat supaya bisa bawa pulang oleh-oleh lebih banyak. Jika tersedia bekal yang lumayan banyak, tersedia pula penginapan setara hotel bintang tiga dengan membayar sekitar Rp.400.000 per malamnya.
Dengan hanya waktu dua hari satu malam, perjalanan wisata kali ini cukup untuk melepaskan penat. Pada sore di hari pertama bisa berenang, bermain pasir, dan berselancar di pantai yang diakhiri memandangi sunset yang sangat indah. malam harinya jalan-jalan sekedar melihat-lihat berbagai cindera mata khas yang terbuat dari benda-benda laut seperti hiasan dinding yang terbuat dari kerang, lampu yang dihiasi kerang laut, tirai dari kerang, penyu yang di air keras, dan ada juga baju, celana khas pantai pangandaran, dan masih banyak yang lainnya. Semuanya bisa dibeli dengan harga yang relatif murah dan tergantung dari kepiawaian kita untuk menawar.
Pada pagi hari menyaksikan indahnya sunrise di pantai timur, sesaat setelah itu bersepeda mengitari tempat-tempat mana saja yang kita mau dengan cukup membayar Rp.5000/jam untuk sepeda single, untuk sepeda double Rp.15.000/jam dan untuk satu sepeda bertiga Rp.20.000/ jam. Setelah terasa gerah dan berkeringat, dipagi yang cerah bercengkarama dalam gulungan ombak yang ramah menjadi pilihan menarik sambil bercanda riang bersama orang-orang terdekat.
Tak terasa matahari semakin membuat penampilan jasad nampak semakin gelap, kulit pun semakin merasakan panas karena hari akan menjelang siang. Maka kegiatan terbaik berikutnya adalah mengakhiri berenang untuk kemudian membeli oleh-oleh makanan laut. Salah satu dari sekian banyak makanan khas adalah cumi saus tiram yang menggugah selera bisa dibeli dengan Rp.50.000, cukup untuk makan bertiga. Udang goreng, kepiting dan berbagai olahan makanan laut banyak tersedia. Pokoknya tidak ada yang kurang di Pangandaran asal uang yang tersedia sudah anda pastikan cukup sampai nanti tiba kembali di rumah. Kalau mau bisa saja menyempatkan untuk berkunjung menghirup udara segar dan melihat berbagai flora dan fauna seperti monyet, rusa, dan lain-lain di cagar alam. Akan tetapi waktu menunjukkan pukul 13.00 WIB, saatnya pulang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar