Foto: Curug pertama yang dicapture dari atas curug kedua |
Foto: Mandi, bermain air dan foto-foto |
Perjalanan menuju Curug Dengdeng ditempuh kurang 2 jam menggunakan sepeda motor dari pusat Kota Tasikmalaya Jawa Barat. Curug Dengdeng memilki 3 buah curug dengan ketinggian bervariasi antara 5 hingga 20 meter dan masing-masing terasnya sangat luas ini berlokasi di Cikatomas, tepatnya di Desa Tawang, Kecamatan Pancatengah, Kabupaten Tasikmalaya Jawa Barat. Jika diteruskan ke arah selatan akan langsung berbatasan dengan Kabupaten Pangandaran dan airnya bermuara ke Cimedang Kalapagenep.
Menuju ke Curug selebar lapangan sepak bola ini dari Kota Tasikmalaya bisa ditempuh melalui Kawalu atau Manonjaya. Akses kedua jalan tersebut sama baiknya, dari pom bensin Cikatomas kemudian belok ke kiri jalanannya sama-sama mulus. tidak jauh dari sana akan menemui jalanan rusak sepanjang kurang lebih 3 Km, setelah itu jalannya mulus kembali hingga kita melewati pondok pesantren kemudian belok kiri. Semakin mendekati lokasi kita disambut dengan jalanan beralaskan tanah merah, dari sini lebih baik melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki. Nah petualangan kecil dimulai..hehe saatnya jalan kaki sejauh kurang lebih 1 Km dengan medan sedikit naik turun bukit. Ini menarik nih bagi yang suka “semi-semi adventure” gitu.hihi... Bagi yang bawa GPS bisa diploting koordinat berikut S 7° 38′ 30.0474″, E 108° 19′ 27.246. Tidak terasa belum juga terlalu lelah berjalan alhamdulillah anda dipersilahkan untuk menikmati Curug Dengdeng yang belum banyak terjamah orang.
Foto: Teras luas membentang dengan latar sawah terasering |
Memang sangat disayangkan tempat semenarik ini belum dikelola oleh pemerintah, swasta, maupun swadaya. Andai saja ada yang mengelola ane pribadi yakin banyak orang yang bisa merasakan manfaatnya. Aksesibilitas tinggal sedikit diperbaiki, kemudian dibuat penunjuk arah, disediakan fasilitas seperti tempat botram (gazebo), ganti pakaian, dan tempat ibadah. Kalau sudah begitu wisatawan akan semakin banyak berdatangan karena dipuaskan, sedang masyarakat setempat bisa peroleh keuntungan dari jualan makanan dan cinderamata, dan pemerintah dapat pemasukan dari retribusi. Ah andai saja...
Baca juga,
postingan sebelumnya: "Proses Penginderaan Jauh (bagian 1)"
postingan berikutnya: "Proses Penginderaan Jauh (bagian 2)"
Baca juga,
postingan sebelumnya: "Proses Penginderaan Jauh (bagian 1)"
postingan berikutnya: "Proses Penginderaan Jauh (bagian 2)"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar