Postingan kali ini merupakan lanjutan dari postingan sebelumnya yang berjudul Proses Penginderaan Jauh (bagian 1). Ga panjang lebar mari kita simak kelanjutannya.
Ketika
energi datang dan mengenai suatu obyek di permukaan bumi, maka akan terjadi
suatu proses interaksi. Proses tersebut terjadi dalam tiga bagian yaitu
pemantulan (reflected),
penyerapan (absorbed) dan penerusan (transmitted). Hubungan
ketiga interaksi energi tersebut disajikan
pada Gambar di bawah ini.
Gambar: Hubungan Interaksi Antara Energi Elektromagnetik dan Objek di Permukaan
Bumi (Sumber: Lillesand et al, 2008)
Hubungan
interaksi antara energi elektromagnetik dan obyek di permukaan bumi terdiri dari
pemantulan (reflected), penyerapan (absorbed) dan penerusan (transmitted)
yang
dituliskan dalam persamaan di bawah ini (Lillesand et al, 2008).
EI(X) = ER(X) + EA(X) + ET(X)
dimana : EI(X) = energi yang
datang
ER(X) = energi yang dipantulkan
EA(X) = energi yang diserap
ET(X) = energi yang diteruskan
Energi
yang dipantulkan atau dipancarkan dari objek yang ada di permukaan bumi, diterima dan
direkam oleh sensor dalam bentuk spektrum elektromagnetik, seperti yang disajikan pada
Gambar di bawah ini.
Gambar: Spektrum
Elektromagnetik
(Sumber: Borengasser et al,
2008)
Panjang
gelombang yang ditangkap oleh indera penglihatan manusia yaitu visible light atau sinar tampak. Spektrometer
adalah suatu alat optik yang digunakan untuk mengukur cahaya
secara spesifik pada spektrum elektromagnetik. Dengan
mengukur panjang gelombang spektrum secara tepat dapat dipelajari
sifat alamiah dari sumber cahaya. Penggunaan spektrometer
menghasilkan kurva pantulan dari beberapa material yang terdapat di permukaan
bumi, yang disajikan pada Gambar berikut.
Baca juga,
postingan sebelumnya: "Curug Dengdeng Tasikmalaya"
potingan berikutnya: "Koreksi Radiometrik (bagian 1)"
potingan berikutnya: "Koreksi Radiometrik (bagian 1)"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar