Koreksi Radiometrik (bagian 1)

 

Nilai-nilai pantulan atau pancaran spektral objek pada citra tidaklah sesuai dengan yang sebenarnya, sehingga kondisi ini menghendaki perbaikan melalui koreksi radiometrik dengan mempertimbangkan faktor gangguan atmosfer sebagai kesalahan utama, Danoedoro (1996). Metode pengolahan citra digital yang memanfaatkan algoritma transformasi citra tergantung pada nilai spektral citra (Brightness Value/ BV), sehingga ketelitian hasil yang dicapai sangat tergantung pada ketelitian nilai spektral citra yang merepresentasikan objek di lapangan.

Koreksi radiometrik dilakukan dalam tiga tahap terkait dengan tingkat sensitivitas sensor yang merekam pantulan energi elektromagnetik objek di permukaan bumi, dapat dilihat pada gambar di bawah ini.


Radiansi spektral yang direkam oleh sensor secara teori seharusnya memiliki nilai yang sama dengan nilai pantulan di permukaan bumi. Akan tetapi pantulan spektral pada gelombang tampak dan sebagian inframerah dekat (0,36 - 0 0,9 µm) mengandung bias karena hamburan, pantulan, dan serapan oleh atmosfer, terutama oleh partikel aerosol, uap air, dan debu. Koreksi kesalahan tersebut dilakukan untuk mengembalikan nilai spektral citra sesuai dengan kondisi di permukaan bumi atau mendekati, Kamal (2011 dalam Margaretha, 2013). Sampai sini dulu in syaa Allah dilanjut pada postingan berikutnya...

Baca juga,
postingan sebelumnya: "Proses Penginderaan Jauh (bagian 2)"
postingan selanjutnya: "Koreksi Radiometrik (bagian 2)"
Koreksi Radiometrik (bagian 1) 4.5 5 Riki Ridwana Nilai-nilai pantulan atau pancaran spektral objek pada citra tidaklah sesuai dengan yang sebenarnya, sehingga kondisi ini menghendaki perb...


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.