Akulah yang Paling Menderita, Benarkah?

 

Lihat sekeliling kita...

Banyak yang buat makan aja susahnya minta ampun.
Berpergian kesana kemari kena terik matahari,
tak jarang juga basah kuyup kehujanan.
Siang hidup di jalanan sedang
malamnya tidur kedinginan.

Ada lagi mereka yang kesehatannya sudah sering terganggu,
padahal usia belum terlalu tua.
Berobat hanya sekedar berobat, bukannya tidak mau
apa daya tiada siapa yang perhatian padanya.

Lain cerita mereka yang dikejar-kejar waktu,
kumpul keluarga saja tidak bisa.
Siang bekerja keras penuh loyalitas,
saat malam pulang badan lelah enggan lagi bertegur ramah dengan keluarga.
Raga hadir di rumah tapi hati & pikiran entah kemana.

Masih lebih berat ujianmu kah dibanding mereka?
Tidak, masih banyak lagi mereka yang lebih berat ujiannya dari ujian iman mu.
Kadang sudut pandang ini terlalu sempit,
merasa diri paling sulit padahal masih lebih banyak nikmat dibanding sulitnya.

Alhamdulillah jika bisa mengenal sunnah.
Dengan istiqomah menjalankan sunnah tidak otomatis semua urusan berjalan mulus,
terkadang sebaliknya Allah akan menguji kesungguhan iman mu.
Semakin tinggi pohon iman mu semakin besar badai yang menerjang.

Lihatlah para nabi semakin tinggi kemuliaannya semakin berat ujian yang harus dijalani
Nabi Nuh as bersabar 950 tahun lamanya sehingga lenyaplah orang kafir di muka bumi
Nabi Ibrahim dan Zakaria alayhuma salaam baru peroleh keturunan setelah renta dan janggutnya memutih
Nabi Yusuf as dipisahkan dari ayahanda tercinta sejak kecil, kemudian dibuang ke sumur, difitnah wanita bangsawan cantik, lalu dijebloskan ke dalam penjara.
Begitu juga Muhammad saw lahir sebagai yatim, menjadi penggembala kambing, dan harus terusir dulu dari tanah kelahirannya

Masuk surga itu tidak mudah,
untuk peroleh rumah besar dan mewah saja mesti lama bekerja keras
apalagi untuk meraih surga yang luasnya tidak seluas rumah orang kaya, tidak pula seluas nusantara.
Jangan harap perolah surga yang luasnya seluas langit dan bumi,
sebelum berhasil lewati ujian kekurangan harta,
fitnah wanita, keturunan, waktu sempit, atau sakit-sakitan.
Sekali lagi tidak mudah, sangat butuh perjuangan
Ujian iman bisa berbulan, bertahun-tahun, sebenarnya sepanjang usia hidup di dunia adalah ujian.

Baca juga,
tulisan sebelumnya, "Bersabarlah!"
tulisan selanjutnya: "Mau Kemana Buru-buru?"
Akulah yang Paling Menderita, Benarkah? 4.5 5 Riki Ridwana Lihat sekeliling kita... Banyak yang buat makan aja susahnya minta ampun. Berpergian kesana kemari kena terik matahari, tak jarang juga...


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.