Jangan Sampai Organisasi Kemahasiswaan HILANG INGATAN!!!

 

*Oleh: Riki Ridwana

Ada banyak pengertian yang mengartikan kata “mahasiswa”. Namun penulis lebih senang mengartikan mahasiswa sebagai status yang disandang oleh seseorang yang beruntung untuk dapat mengikuti pembelajaran secara legal di jenjang pendidikan tinggi dan memiliki banyak waktu luang sehingga mampu menjalankan beragam peran yang diamanahkan kepadanya.

Layaknya individu biasa, dalam bergerak utuk menjalankan peranan-peranan yang diembannya mahasiswa tidak akan memliki kekuatan yang signifikan apabila hanya sendirian. Sebagai insan pemikir, mahasiswa menyadari akan keterbatasannya. Maka untuk memunculkan kekuatan yang besar niscaya mahasiswa mengikut sertakan dirinya dalam suatu organisasi kemahasiswaan (ormawa). Adapun semestinya ormawa ini mampu menghimpun tujuan-tujuan para intelektual muda yang terlibat didalamnya. Dimana Tujuan-tujuan setiap ormawa tersebut jelas akan saling berlainan satu dengan yang lain meskipun pada hakekatnya tujuan tersebut mestinya memiliki kesamaan yaitu mengarah pada kebaikan.

Dari perhimpunan mahasiswa ini jelas memberikan implikasi terhadap berbagai ranah yang ada dalam sistem sosial. Keberadaannya yang sudah tentu melibatkan para mahasiswa menjadikan pergerakan ormawa akan sesuai dengan peran dan fungsi yang dimiliki oleh mahasiswa itu sendiri. Salah satunya setiap pergerakan yang dilakukan ormawa sedikit banyak mampu merubah tatanan sistem yang telah ada (agent of change). Contohnya saja seperti yang telah kita ketahui bersama pada tahun ‘98 mahasiswa mampu menggulingkan rezim orde baru. Hal tersebut cukup membuktikan bahwa mahasiswa memiliki pengaruh yang besar dan perlu diingat bahwa mahasiswa tersebut tidak bergerak sendiri melainkan terorganisir dalam berbagai ormawa-ormawa yang bersatu padu.

Lantas apa jadinya apabila ormawa-ormawa lupa akan hakekat keberadaannya?
Realitas saat ini, kebanyakan mahasiswa yang terlibat dalam ormawa terkadang berlebihan mengekspresikan kecintaannya terhadap organnya masing-masing. Seolah-olah mereka menutup mata dan tidak mengakui akan kelebihan ormawa-ormawa yang lain. Bahkan yang lebih parahnya lagi sebagian para aktivis saat ini terkadang saling mencela dan menjatuhkan eksitensi organ yang lain. Sehingga apabila kondisi seperti ini terus berlanjut dikhawatirkan akan mengancam keberlangsungan peran ormawa itu sendiri. Padahal semestinya mereka sadar bahwa keberadaanya diharapkan membawa perubahan kearah yang labih baik dengan menjunjung tinggi nilai-nilai persatuan. Maka setiap tindak-tanduk dari aktivis ini sudah sepatutnya dapat terkontrol supaya tidak menimbulkan perpecahan.

Dari tulisan singkat ini, diharapkan dapat menjadi refleksi bagi para aktivis kampus agar tetap teguh mempertahankan persatuan organisasi-organisasi kemahasiswaan. Ingat bahwa kehadiran ormawa ditujukan untuk membawa perubahan kearah yang lebih baik dan keberadaannya satu dengan yang lain saling melengkapi.
Jangan Sampai Organisasi Kemahasiswaan HILANG INGATAN!!! 4.5 5 Riki Ridwana *Oleh: Riki Ridwana Ada banyak pengertian yang mengartikan kata “mahasiswa”. Namun penulis lebih senang mengartikan mahasiswa sebagai statu...


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.