Gedung Teropong Barat

 

Gedung Teropong Barat
Universitas Pendidikan Indonesia
“Awal yang Tak Bermula”

Oleh: Riki Ridwana

“Hanya mati yang membuat kreativitas terhenti, tak ada lain selain mati hingga menjadi alasan untuk tidak berkarya”.

Awal perjumpaan saya dengan Gedung Teropong Barat (GTB) bermula ketika registrasi ulang masuk Universitas Pendidikan Indonesia tahun 2007. Kesederhanaan adalah kesan yang pertama mengemuka tatkala melihat dan menyambanginya. Bentuk yang menyerupai rumah seukuran cukup untuk dihuni oleh satu keluarga dengan dua orang anak membuat saya tak menyangka bahwa GTB di fungsikan oleh 4 organisasi.

Papan nama yang terpampang di atas pintu sebelah utara menjadi label identitas penghuninya. Adalah Himpunan Mahasiswa Jurusan Pendidikan Geografi (HMJPG) dan Jantera (Perhimpunan Mahasiswa Pecinta Alam Jurusan Pendidikan Geografi) nama-nama organ yang terpampang darinya. Kemudian dua buah pintu masuk lagi di sebelah selatan yang dijadikan sekre oleh organ lain di luar mahasiswa Jurusan Pendidikan Geografi.

Perjumpaan itu ternyata tidak banyak memberikan saya banyak pengetahuan untuk mengenalinya. Seiring dengan berjalannya waktu, pendekatan dan intensitas berada dengannya perlahan-lahan menyingkap tabir tebal yang menyelimuti. Banyak sejarah tercipta, ada banyak kisah dan karya yang tak luput dari keberadaan gedung tua itu.

Seperti halnya para pendahulu, sejarah bersama GTB saya miliki pula. Berkumpul bersama teman, belajar memahami lingkungan geografi, dan menghilangkan kejenuhan kuliah, terlukiskan sudah di gedung para aktivis geografi. Bahkan ada kalanya disana saya turut serta dalam kumpulan organisasi sebagai tahapan dalam kaderisasi. Berjalan beriringan berkreativitas di belakang para senior yang giat membangun almamater jurusan tidak jarang saya kerjakan.

Kini tiba saatnya saya untuk memulai langkah di barisan terdepan di Badan Eksekutif Mahasiswa Jurusan Pendidikan Geografi (BEM JPG). Namun ketika momentum ini baru berawal, tak akan ada lagi sejarah yang akan saya goreskan di tempat yang dulu para pendahulu buat. Bukan di GTB lagi saya akan beraksi, bukan di tempat yang itu lagi saya berkreasi. Karena kondisi mengharuskannya berkahir.

“Selamat tinggal GTB...tak kan ada yang hilang dari keberadaanmu dan akan tetap abadi dalam hati orang-orang yang mengerti tanpa terkecuali”.
Gedung Teropong Barat 4.5 5 Riki Ridwana Gedung Teropong Barat Universitas Pendidikan Indonesia “Awal yang Tak Bermula” Oleh: Riki Ridwana “Hanya mati yang membuat kreativitas terhe...


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.