Trans Studio Bandung

 


Trans Studio Bandung dari Depan
Nama besar yang menggemparkan dan terkenal terkadang kurang sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Hal ini terjadi pada Trans Studio Bandung (TSB) yang diberitakan sangat spektakuler sehingga menyedot banyak perhatian wisatawan khususnya wisatawan dalam negeri. Padahal tatkala berkunjung langsung, aslinya tak sebagus pencerminan dalam media.

Suasana Studi Central
Rabu 21 Desember 2011, Theme Park yang disebut-sebut terbesar di dunia ini dipadati oleh pengunjung yang ingin merasakan kedahsyatan 20 wahana yang ada di dalamnya. Tiket masuk yang di bandrol melebihi harga biasanya (dibaca: jadi Rp.200.000/orang) masih saja belum memuaskan pengunjung karena tidak semua wahana bisa digunakan karena gangguan teknis atau belum memuaskan karena antrian yang sangat panjang untuk mencicipi satu wahana saja atau belum memuaskan karena wahana hanya bisa digunakan untuk pengunjung bertiket VIP (misalnya: wahana transcar) dan atau belum memuaskan karena merasa ironis ketika mengantri dengan sabar sementara mereka yang bertiket VIP melenggang masuk tanpa berdesak-desakan. Namun bagaimanapun itu, tempat rekreasi yang baru tetap saja menarik untuk dikunjungi.

Suasana Memasuki Lost City
Ketika memutuskan untuk berlibur di TSB, buatlah skema perencanaan terbaik demi kenyamanan dan total merasakan semua wahana yang ada. Salah satu hal kecil yang jangan sampai terlupakan adalah membawa pakaian ganti.

Dari Jogjakata dan sekitarnya, perjalanan menuju TSB cukup nyaman menggunakan kereta api. Dengan transportasi masal yang satu ini, kocek yang dikeluarkan lebih minim dan keterbatasan waktu yang dimiliki bisa pula disiasati (berangkat malam pulang kembali malam di hari berikutnya).  Tiket Kereta Kahuripan dari Stasiun Lempuyangan dapat di pesan seminggu sebelum jadwal keberangkatan sekaligus dengan tiket kepulangan. Harga tiket Rp.48.000 jadi pegangan sehingga tenang untuk tidak memikirkan lagi transport pulang pergi lintas propinsi.

Gerbang Magic Corner
Berangkat dari Lempuyangan pada malam hari, sekitar pukul 7 pagi sudah tiba di Kota Kembang kemudian bisa dilanjutkan sarapan pagi dan bersiap untuk menggunakan transportasi lokal. Berjalan sekitar 100 meter ke arah barat Stasiun Kiara Condong ada angkot berwarna putih hijau berutekan Riung Bandung-Dago atau angkot lain yang menuju ke arah Binong. Sesampainya di Binong dilanjutkan menumpangi angkot berwarna merah marun yang akan mengantarkan langsung tepat di depan TSB. Perjalanan menggunakan angkot tidak lebih dari 1 jam. Tips untuk ongkos angkot berikan saja uang  Rp.10.000 dan sebutkan dari jalan mana tadi naik, maka uang kembalian yang diberikan sopir angkot pasti pas.

Amphitheatre: Para Tokoh Pemeran "Legenda Putra Mahkota"
Tiba di TSB baiknya sekitar pukul 10 pagi supaya bisa mencoba semua wahana-wahana yang di bagi ke dalam 3 kawasan yakni “Studio Central”, “Lost City”, dan “Magic Corner”. Pertama-tama cobalah wahana yang membuat enjoy seperti “trans science center”, “trans broadcast museum”, “skypirates zeppelin” dan sebagainya. Kemudian dilanjutkan dengan wahana yang membutuhkan sedikit energi seperti “dragon raider”, “Kong Climb”, “Transcar Racing”, “Dunia Lain”, dan semacamnya. Setelah pemanasan dirasa cukup barulah dilanjutkan dengan wahana yang menantang dan memacu adrenalin seperti “Vertigo”, “Giant Swing”, “Yamaha Racing Coaster”, “Jelajah”, dan lain sebagainya. Untuk mengakhiri petualangan di Indoor tourism ini, baiknya ditutup dengan menikmati wahana yang dibuka pada jadwal tertentu saja seperti “Amphitheatre”.
Akhirnya, awas jangan sampai lupa makan…

Tulisan Sebelumnya: "Lewat Satu Caturwulan"
Tulisan Berikutnya: "Biru adalah Warna Hidup Vespa PX 1981"

Trans Studio Bandung 4.5 5 Riki Ridwana Trans Studio Bandung dari Depan Nama besar yang menggemparkan dan terkenal terkadang kurang sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Ha...


2 komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.