Tak pernah terbayangkan sebelumnya
untuk menempuh pendidikan sejauh ini. Bagi saya seorang yang terlahir dari
keluarga kecil, saat itu hanya punya cita-cita bahwa di masa depan saya harus
lebih baik dari Bapa. Seiring berjalan waktu, sosok bapa sebagai guru
SMP tamatan SMIK melanjutkan kembali pendidikannya hingga meraih titel sarjana.
Tak ayal hal ini memotivasi saya untuk langsung melanjutkan studi selepas lulus dari Universitas Pendidikan Indonesia.
Memang saya termasuk orang yang
beruntung. Ditengah biaya pendidikan yang kian hari semakin mahal, orang tua
masih sanggup untuk memenuhi berbagai kebutuhan saya sampai dengan sekarang.
Bersyukur atas segala nikmat selama ini, berbagai kemudahan tak henti-hentinya
Allah curahkan.
Namun di sisi lain terkadang merasa
malu sendiri. Disaat orang tua kerja keras untuk memenuhi berbagai kebutuhan
hidup, saya seolah tak mau tahu. Sementara teman-teman sebaya sudah bekerja
memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri, saya hanya sibuk berkutat di wilayah
kampus tanpa menghasilkan sepeser uang.
Kalaulah tidak konsisten mungkin
keadaan ini akan menjadi beban yang berat. Akan tetapi tujuan sudah dirancang
sejak awal, keputusan ini harus sungguh-sungguh dijalani.
Bolehlah saat ini saya tidak seperti
mereka yang sudah mampu berbakti kepada orang tua, memberikan berbagai macam
kebutuhan yang orang tua minta dari hasil perasan keringat sendiri. Mereka
memang sudah bisa mandiri bahkan mengabulkan permintaan-permintaan orang tersayang.
Jika boleh jujur saat ini saya merasa
iri atas prestasi-prestasi yang telah mereka buat. Tapi kembali lagi bahwa ini
adalah pilihan. Berikan saya sedikit waktu untuk belajar. Saya juga sama seperti
kalian yang punya cita-cita tinggi. Doakan setelah kuliah selesai, semua saya
untuk kalian yang selalu percaya dan bersabar.
Pogung Dalangan, 19 Februari 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar