Pemetaan
meliputi penentuan lokasi geografis dari fitur-fitur yang ada di bumi,
memindahkan lokasi-lokasi ini ke dalam posisi ke atas peta datar dengan
menggunakan proyeksi peta dan menggunakan simbol-simbol grafis. Lokasi
geografis ditentukan secara khusus oleh koordinat geografis yang disebut
latitude dan longitude.
Bumi bulat
Lebih
dari 2000 tahun lalu, orang-orang yang berpendidikan telah mengetahui bahwa,
jika kita tidak memperhitungkan bukit dan lembah, bumi adalah sebuah bentuk
bulat. Pengertian ini berdasarkan pelajaran Pythagoras (abad ke 6 sebelum
masehi) bahwa manusia harus hidup di sebuah tempat dengan bentuk sempurna –
sebuah bola bulat yang sempurna.Yang tidak kalah adalah pendapat Aristoteles
(abad ke 4 sebelum masehi) yang menyatakan bahwa bumi itu bulat. Sekali lagi,
sirkulasi pertama dibuat oleh seorang cendiakiawan yunani. Sekitar tahun 250 SM
Eratosthenes nyaris sampai pada perhitungan yang bisa kita terima sekarang. Bumi
sesunggunya tidaklah bulat sempurna.Tapi agak ellipsoidal. Kartografer menggunakan
bulatan dengan permukaan sebagai elipsoild dan menyebutnya bulat authalic
sebagai dasar pemetaan. Garis tengah 6.371 km merupakan sebuah pertimbangan
penting, karena hal ini penting dalam proyeksi peta dan seringkali digunakan
dalam persamaan.
Ellipsoidal Bumi
Perubahan
terjadi sekitar tahun 1670, ketika Isaac newton mengusulkan bahwa konsekuensi
dari teori gravitasinya akan mengakibatkan bagian ekuator bumi menonjol akibat
dari gaya sentrifugal yang luar biasa akibat dari perputaran bumi. Akibat dari
penonjolan di daerah ekuator mengakibatkan sedikit perataan di daerah kutub,
diprediksi oleh newton sekitar 1/300 dari radius ekuator. Prediksi newton
dikonfirmasi oleh pengukuran yang diambil dari tahun 1735 – 1743 oleh ekspedisi
yang dikirim ke ekuador dan finland untuk mengukur jarak dataran dari 1 derajat
dari perubahan angular (1 derajat latitude) di ekuator dan kutub. Seperti prediksi
newton, jarak kutub ditemukan sedikit melebar akibat dari pendataran.
Elipsoid
WGS (World Geodetic System ) 72 dan 84, penentuan dari data satelit orbitas
dipertimbangkan lebih akurat dibandingkan pengukuran langsung, tapi mungkin
tidak memberikan hasil terbaik di beberapa tempat di bumi. Clarke 1866 ellipsoid, didasarkan pada
pengukuran yang diambil di Eropa, India, Peru, Rusia dan Afrika Selatan, atas
keperluan di AS karena digunakan untuk pemetaan Amerika Utara.
Bumi Geoidal
Sebuah
figure yang lebih mendekat bumi disebut dengan geoid (berarti mirip bumi), menyimpang sangat sedikit dari ellipsoid
dalam hal cara ketidakteraturan. Geoid adalah bentuk 3 dimensi yang akan
dirata-ratakan dari titik tengah level laut di samudera dan permukaan berbagai
teori kanal-kanal level laut yang ada di berbagai benua.
Kartografi Menggunakan Bulatan, Elipsoid, Dan Geoid
Bulatan
authalic adalah referensi permukaan untuk peta skala kecil untuk Negara, benua
dan area-area luas lainnya. Hal ini dikarena perbedaan antara bulatan dan
ellipsoid tidak diperhitungkan saat pemetaan area yang luas.
Geoid
adalah referensi permukaan untuk survey daratan dalam posisi vertical dan
horizontal. Posisi horizontal disesuaikan terhadap permukaan ellipsoid, namun
karena ketidakteraturan di geoid akan membuat proyeksi peta dan perhitungan
matematikanya menjadi sangat kompleks. Elevasi ditentukan secara relative di
geoid titik tengah level laut.
Koordinat Geografis
Sistem
koordinat geografis adalah system
referensi lokasi utama di bumi. Hal ini selalu digunakan di kartografi dan
pengenalan lokasi dasar, seperti navigasi dan survey. Sistem kedua disebut
koordinat pesawat, atau koordinat rectangular pesawat.
Sistem
koordinat geografis dirancang untuk kemungkinan pernyataan unik dari lokasi di
tiap fitur bumi. Kutub utara dan selatan, di mana perpotongan rotasi memotong
permukaan bumi, merupakan titik awal yang menjadi dasar dari sistem. Lokasi
tertentu di bumi membutukan latitude, jarak angular utara-selatan dari ekuator
dan longitude, jarak angular timur barat dari meridian utama. Semua titik di
bumi mempunyai membentuk garis-garis latitude yang sama disebut parallel; semua
titik di longitude yang sama membentuk garis meridian.
Latitude
Sistem
latitude menentukan posisi utara-selatan tergantung pada garis lengkung yang
teratur di permukaan bumi. Ekuator, garis di bumi yang dibentuk oleh titik di antara dua kutub
adalah hal yang paling natural untuk memulai latitude. Jarak utara-selatan
dalam bulatan bumi antara tiap derajat latitude authalic adalah sama persis,
dan hanya bergantung pada kondisi lingkar bumi. Untuk WGS 84 lingkar authalic
adalah 40.030,2km, jarak antara tiap derajat latitude adalah 111,20km. Dalam
bulatan authalic Clarke 1866, lingkarnya adalah sama.
Longittude
Longitude,
posisi timur- barat di bumi, dihubungkan dengan meridian tanpa batas, tegak
lurus dengan parallel.Tidak seperti ekuator di system latitude, tidak ada
meridian yang memiliki dasar alami untuk memulai garis yang dikenal posisi
timur – barat. Selama abad terakhir, banyak Negara mulai menerima merdiain
Royal Observatory di Greenwhich dekat London, inggris, sebagai 0o.tahun
1884, secara universal disetujui saat international meridian conference di
Washington, DC.
Ciri-ciri graticule
Jaringan
parallel dan meridian di bumi disebut graticule. Graticule memiliki ciri-ciri
geometrical tertentu. Ciri-ciri ini menunjukkan jarak, arah dan area. Jarak
terpendek di antara 2 titik adalah sebuah garis lurus. Dalam lengkuangan
permukaan 3 dimenesi dari bulatan bumi, tidak bisa dalam bentuk garis lurus di
atas permukaan di antara 2 titik di bumi adalah busur di permukaan yang berada
tepat di atas garis lurus yang sesungguhnya. Busur dibentuk dari perpotongan
permukaan bulatan dengan bidang melewati 2 point dan pusat bumi. Lingkaran
dibangun oleh perpotongan bidang dengan permukaan memisahkan bumi dengan
hemispheres dan disebut great circle. Ekuator
adalah satu-satunya great circle yang utuh di graticule. Karena semua meridian
adalah seperbagian dari panjang great circle.Semua parallel elain ekuator
disebut small circle.
Arah
Arah
di bumi sepenuhnya ditentukan sesukanya, karena bentuk permukaan bulat tanpa
sisi, permulaan dan akhir. Sesuai kesepakatan, utara – selatan ditentukan
sebagai sebagai arahan meridian dan timur-barat sebagai arahan parallel. Karena
pengaturan graticule, kedua arah ini tegagk lurus di mana pun, kecuali di kutub.
Arah ditentukan oleh orientasi graticule yang disebut geografis atau 2 arah
yaitu : magnetic dan grid.
Jarum
kompas memposisikan dirinya sebagai wilayah kekuatan magnet bumi, di mana di
hampir di semua tempat tidak lurus dengan parallel dengan meridian lokal. Alasannya
ada bahwa wilayah magnet kutub tidak bertepatan dengan kutub-kutub perputaran
bumi (90o N dan S).
Penentuan Posisi Geodetic
Cara
tertua (dan masih digunakan secara luas) adalah observasi altitude (sudut di
atas horizon) dari Polaris atau bintang utara. Ketenaran dari metode kuno ini
adalah hubungan satu satu antara sudut altitude dan latitude, sehingga sudut
altitude sama dengan latitude geodetic. Penentuan Longitude pada dasarnya
adalah masalah perbedaan waktu, karena bumi berputar 360° longitude setiap 24
jam atau 15° setiap jam. Jika, kita tau waktu di meridian utama, saat matahari
di titik tertingginya di lokasi kita, kita bia menemukan longitude kita hanya
dengan mengalikan perbedaan waktu dalam jam dengan 15. Namun Greenwich adalah
titik awal standar waktu internasional, yang disebut GMT :Greenwich mean Time.
Jam yang sangat kurat disebut chronometers diset sesuai waktu GMT membuat
perbedaan pengukuran waktu untuk menentukan keakuratan longitude.
Tulisan Sebelumnya: "Ujian Iman"
Tulisan Beriutnya: "Sifat Vegetasi pada Spektrum Tampak dan Inframerah"
Tulisan Beriutnya: "Sifat Vegetasi pada Spektrum Tampak dan Inframerah"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar