Setiap kita punya cita-cita,
malah cita-cita ini sudah diinisiasi semenjak dini. “Kalian kalau sudah besar
mau jadi apa?” Pertanyaan guru TK itu masih teringat jelas, seakan baru saja
kemarin masuk SD, lulus SMP, lulus SMA dan seterusnya dan seterusnya...
Tapi betulkah kita termasuk
orang-orang yang memelihara mimpi? Kalau iya, tengoklah setiap jejak langkah saudara
sampai dengan detik ini, sudah sejalankah dengan apa yang dicita-citakan? Atau
mungkin kita hanya orang yang memiliki angan-angan kosong, tanpa upaya nyata
untuk meraihnya. Jangan sampai juga kita menjadi orang-orang yang menciutkan
mimpi dari hari ke hari, karena merasa bahwa kenyataan kian kemari kian menghimpit.
Adalah Rasulullah saw. sosok yang memberikan
contoh luar biasa. Di tengah himpitan perang, terpojok oleh kepungan musuh yang
siap menyerang, Rasul tak pupus dan menghapus mimpi-mimpinya sama sekali. Kala
itu berupaya parit (Khandaq) digali, batu besar pun menghalangi, tapi apa yang
Rasul contohkan ketika terpojok oleh keadaan? Apakah Rasul mengurungkan
mimpinya akan kejayaan Islam? Tidak, sama sekali tidak.
Saat itu sampai tiga kali kapak
dihantamkan oleh Rasul pada batu besar, bersama itu pula terlihat kilat yang
memancar hingga akhirnya batu besarpun hancur berserakan.
Apa yang Rasul sabdakan kepada
para sahabatnya? Bahwa di masa depan kita akan mampu menghancurkan Kota-kota
Kisra Persia, kita akan menaklukkan Kota-kota Kaisar Romawi, begitupun Ethiopia
(Habasyah) dan juga Turki. Sepeninggal Rasulullah sholallohu ‘alaihi wa sallam,
terjadilah apa yang diberitakan oleh beliau.
Baca juga,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar