Amal baik dibalas baik,
amal buruk dibalas buruk,
amal baik dibalas buruk,
amal buruk dibalas baik, Ada? Iya.
Bagaimana kalo opsinya hanya dua? Amal baik dibalas baik, amal buruk di balas buruk. #mikir Pasti semua orang berbuat baik.
Tapi kenapa kita beramalnya gini? solat duha biar kaya, tahajud biar hajat terwujud, infaq 100K biar dapet 1000K. Kenapa?
Sudahlah jangan gitu lagi. Duha, puasa, tahajud, infaq pengen langsung dibalas dengan yang lebih baik. Kalo tidak dibalas, masihkah mau beramal baik?
Ketahuilah dunia ini bukan tempat yang tepat untuk membalas amal-amal kebaikan kita. (Ustadz Syatori Abdul Rauf)
Bukankah Alloh tidak akan menyiakan kebaikan hambaNya? Ya. Lantas kalo semua kebaikan kita sudah dibalas lunas di dunia, masihkah akan kita dapati di akhirat kelak? #mikir lagi
Jelilah dalam menyikapi tanda-tandaNya. Tanda amal baik kita diterima olehNya tak mesti dibalas langsung dengan kebaikan di dunia, kecuali ketenangan hati untuk beramal lebih baik lagi.
Cinta. Tidakkah merasa senang berbuat baik kepada yang kita cintai? Bukankah kita mencintai Allah dan RasulNya? Amal teruntuk yang dicintai justru sudah lebih dari sekedar menyenangkan, tak peduli meskipun nanti akan ada balasan yang akan dijumpai.
Baca juga, postingan Sebelumnya: "Rancangan Pra Nikah untuk Sang Isteri"
postingan Selanjutnya: "Skenario Akhirat"
amal buruk dibalas buruk,
amal baik dibalas buruk,
amal buruk dibalas baik, Ada? Iya.
Bagaimana kalo opsinya hanya dua? Amal baik dibalas baik, amal buruk di balas buruk. #mikir Pasti semua orang berbuat baik.
Tapi kenapa kita beramalnya gini? solat duha biar kaya, tahajud biar hajat terwujud, infaq 100K biar dapet 1000K. Kenapa?
Sudahlah jangan gitu lagi. Duha, puasa, tahajud, infaq pengen langsung dibalas dengan yang lebih baik. Kalo tidak dibalas, masihkah mau beramal baik?
Ketahuilah dunia ini bukan tempat yang tepat untuk membalas amal-amal kebaikan kita. (Ustadz Syatori Abdul Rauf)
Bukankah Alloh tidak akan menyiakan kebaikan hambaNya? Ya. Lantas kalo semua kebaikan kita sudah dibalas lunas di dunia, masihkah akan kita dapati di akhirat kelak? #mikir lagi
Jelilah dalam menyikapi tanda-tandaNya. Tanda amal baik kita diterima olehNya tak mesti dibalas langsung dengan kebaikan di dunia, kecuali ketenangan hati untuk beramal lebih baik lagi.
Cinta. Tidakkah merasa senang berbuat baik kepada yang kita cintai? Bukankah kita mencintai Allah dan RasulNya? Amal teruntuk yang dicintai justru sudah lebih dari sekedar menyenangkan, tak peduli meskipun nanti akan ada balasan yang akan dijumpai.
Sumber: Diringkas seringkas-ringkasnya dari kajian Rabu Ba'da Isya
20 Nopember 2013 bersama Ustadz Syatori Abdul Rauf di Mesjid Pogung Dalangan
Sleman.
Baca juga, postingan Sebelumnya: "Rancangan Pra Nikah untuk Sang Isteri"
postingan Selanjutnya: "Skenario Akhirat"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar