Kepada Para Mahasiswa

 

Kepada para mahasiswa, tidak berlebihan kiranya ku serukan untuk bersyukur melebihi mereka yang tidak menikmati birunya lautan ilmu. Kesempatanmu hari ini tak semata atas gigihnya belajar dan mampunya ekonomi keluargamu. Lebih dari itu 230 juta rakyat Indonesia membantu mensubsidimu dari perasan keringat mereka yang dikonversi menjadi 20% APBN untuk pendidikan. Di kampus memang kamu tidak sendirian, ada jutaan mahasiswa lainnya yang sama beruntung sepertimu. Namun seberapa banyakpun komunitas itu, tetap lebih sedikit dibandingkan mereka yang tidak seberuntung dirimu. Mahasiswa bersyukurlah kamu.

Cobalah sekali waktu merenung, mereka yang seusiamu kini membanting tulang menjemput rizki, memutar otak, bahkan tak sedikit dari mereka dipandang sebelah mata karena status yang dilihat masyarakat tak sewibawa statusmu, MAHASISWA.
Harusnya malu...
Kadang waktu kamu biarkan begitu saja berlalu. Malam memang kamu menyelesaikan tugas kuliah, tapi di 2/3 malam kamu lewatkan oleh tidur pulasmu, mana tanggung jawab religimu? Sesombong itukah merasa bisa hanya mengandalkan kemampuanmu saja. Siang kamu hadiri ceramah dosenmu, selepas itu kamu tidak membaca kecuali hanya sedikit saja. Merasa puaskah dengan ilmu padahal masih banyak waktu yang kamu punya?

Sekali lagi mari renungkan, Ibu dan Bapakmu. Mereka menghantarkanmu hingga dengan saat ini. Ada pilu ditinggalkanmu ke perantauan, ada rindu yang tertahan karena lama kamu tak memberinya kabar. Meski demikian mereka tetap mengirimimu uang bulanan, padahal kamu tak pernah ingin tahu bagaimana susah dan capeknya bekerja seharian. Di sini kamu leha-leha, sekedar capek-capekan berorganisasi saja enggan. Tidak merasa penting dengan belajar kepemimpinan, malas mengembangkan diri di luar jam perkuliahan. Tidak inginkah membuat mereka bangga atas kerja kerasmu?

Kepada para mahasiswa..
Setelah lulus nanti, kebanyakan dari kalian pasti bercita-cita membahagiakan orang tua. Tapi tidak ada yang bercita-cita memberi manfaat untuk sebanyak-banyaknya orang, membuka lapangan kerja seluas-luasnya, kecuali hanya sedikit saja. Perguruan tinggi memang mengasah rasionalitas mahasiswa, tapi bukankah kita hanya akan memperoleh apa yang kita upayakan, lebih dari itu kita hanya mengupayakan apa yang kita cita-citakan. Maka dari itu kita harusnya meyakini berawal dari cita-cita, kita akan berupaya menjadikannya nyata. Membahagiakan orang tua memang kewajiban kita, tapi akan lebih mulia membahagiakan orang tua sekaligus bermanfaat bagi agama dan bangsa.

Kepada para mahasiswa, pilar-pilar masa depan dunia ada dipundakmu. Mulai detik ini juga bersyukurlah melalui prestasi dan karya-karya nyatamu.

Kepada Para Mahasiswa adalah sebuah autokritik, karena di luaran sana banyak mahasiswa yang jauh lebih baik, termasuk anda.


Kereta Api Pasundan, 26 Januari 2014

Baca juga, 
postingan sebelumnya, Seleksi Wawancara Beasiswa Tesis LPDP
postingan berikutnya, Tangismu Ibu
Kepada Para Mahasiswa 4.5 5 Riki Ridwana Kepada para mahasiswa, tidak berlebihan kiranya ku serukan untuk bersyukur melebihi mereka yang tidak menikmati birunya lautan ilmu. Kesem...


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.