Judul: Menata Diri Menyelamatkan Generasi Muda
Dewasa
ini sangat mudah menemukan permasalahan-permasalahan sosial yang ada di
masyarakat. Tidak terkecuali permasalahan pada generasi muda, generasi sentral
yang nantinya akan meneruskan tongkat estafet kepemimpinan bangsa. Salah satu permasalahan
generasi muda yang paling genting saat ini adalah pergaulan bebas. Kini batasan
pergaulan antara putra dan putri kian kabur. Hal ini secara perlahan namun
pasti berlanjut pada masalah yang luar biasa berbahaya.
Menurut
Yayasan DKT (Diskusi Kelompok Terarah) 39% remaja di kota-kota besar pernah
melakukan seks bebas. Bahkan untuk usia antara 15 sampai dengan 25 tahun yang
melakukan seks bebas lebih dari 60%. Perlu digarisbawahi di sini seks bebas
terjadi bukan dengan orang yang tidak dikenali sebelumnya, melainkan dengan
teman dekat yang satu sama lain memiliki ikatan emosi semu atau muda-mudi biasa
menyebutnya pacar.
Fenomena
di atas menjadi bukti bahwa memang tidak semua yang berpacaran berujung pada
seks bebas, akan tetapi bisa dipastikan bahwa seks bebas bermula dari pacaran
(pergaulan bebas). Lebih parah lagi, seks bebas menurut Kementerian Kesehatan
berakibat pada perkembangan HIV-AIDS di tanah air.
Berdasarkan
laporan Kementerian Kesehatan RI, masalah HIV-AIDS Triwulan I (Januari – Maret)
Tahun 2013, menunjukkan bahwa persentase infeksi HIV pada kelompok umur 20 – 24
tahun sebesar 14, 0%. Sedangkan persentase AIDS pada kelompok umur 20 – 29
tahun mencapai 26,1%. Masalah sosial dalam masyarakat ini akan bisa menular
kepada siapa saja, mengingat penderitanya yang mencapai angka ratusan ribu
orang.
Kita
tidak perlu kaget ketika menyaksikan pesatnya perkembangan dari penyakit yang mematikan
ini. Barangkali ada peran pada diri kita yang tidak mencegah secara pro aktif
dalam penyebarannya. Barangkali kita hanya menutup mata pura-pura tidak tahu dengan
pergaulan yang sudah jauh dari norma. Sadar ataupun tidak saat ini masyarakat
sudah permisif dan menganggap pergaulan bebas sebagai fenomena biasa.
Menurut
Kemenkes perlu ditegaskan sekali lagi bahwa penularan penyakit ini sebagian
besar terjadi akibat dari seks bebas. Hal tersebut mencerminkan pergaulan
generasi penerus bangsa saat ini semakin mengerikan. Jika terus-menerus
dibiarkan, keadaan seperti ini akan menambah daftar panjang carut marut
permasalahan yang ada di tanah air. Bagaimana nasib bangsa kedepan jika
generasi mudanya tidak bermoral? Oleh karenanya setiap orang mesti berperan
mengambil bagiannya masing-masing untuk menanggulangi penyakit HIV-AIDS. Bukan
dengan sosialisasi alat kontrasepsi tapi harus diatasi dari akar permulaan penyebarannya
yakni pergaulan bebas.
Sebagai
mahasiswa saya turut mengambil bagian untuk berperan dalam penanggulangan
masalah pergaulan bebas. Pertama, mendalami
ilmu agama merupakan solusi yang paling tepat untuk menyelesaikan masalah
ini. Nilai-nilai yang terkandung dalam agama akan menjadi tameng generasi muda dalam
berinteraksi dengan lawan jenisnya. Nilai-nilai dalam agama tersebut dapat
berfungsi jika kita telah memahami dan menghayatinya. Oleh sebab itu
memperdalam ilmu agama menjadi keniscayaan bagi siapapun, tidak terkecuali para
pelajar dan mahasiswa yang sibuk menyelami ilmu-ilmu umum.
Dalam
hal memilih teman, agama menunjukkan rambu-rambu yang jelas sehingga kita
memiliki orientasi hidup dan terhindar dari pergaulan bebas yang akan menghantarkan
pada keterpurukan. Sadar terhadap pentingnya ilmu agama, porsi waktu seyogianya
dialokasikan secara rutin untuk menghadiri majelis-majelis ilmu agama. Hal ini
juga sebagai upaya menciptakan lingkungan yang agamis, karena tidak bisa
dipungkiri faktor lingkungan sangat berpengaruh besar terhadap pola pikir dan
prilaku generasi muda.
Peran
yang pertama ini, kedepan harus disinergikan dengan pesantren sebagai pusat
syi’ar agama islam. Revitalisasi pesantren diharapkan menjadi bagian hidup
sehari-hari generasi muda. Kesibukan dalam menuntut ilmu-ilmu umum tidak bisa dijadikan
alasan untuk tidak meluangkan waktu mempelajari ilmu agama. Tentu saja hal ini
memerlukan kerjasama dari para orang tua untuk mengkondisikan putra-putrinya,
apalagi bagi orang tua yang tidak memilki cukup banyak waktu mengajarkan
anaknya. Di pesantren inilah akan dikupas terkait pendidikan seks secara jelas.
Dengan demikian rasa ingin tahu yang tinggi generasi muda dapat diarahkan
secara tepat.
Upaya
ini juga sebagai penangkal dari era informasi, dimana internet dan televisi kini
banyak menyuguhkan konten-konten vulgar. Jika generasi muda tidak didampingi
dengan benar justru seperti yang banyak terjadi saat ini. Pergaulan bebas terjadi
salah satunya karena televisi secara jelas menilai pergaulan bebas sebagai
sesuatu yang biasa, dengan membabi-buta televisi menyuguhkan tontonan
percintaan remaja di luar nikah. Apalagi di internet video-video porno dapat
diakses dengan begitu mudahnya. Jika revitalisasi pesantren berjalan, akan
tumbuh rasa takut terhadap dampak yang mengancam pada pergaulan bebas, sehingga
dapat mengarahkan generasi muda untuk tidak terjerembab kedalamnya.
Kedua, revitalisasi Karang
Taruna sebagai wadah
untuk menyalurkan energi generasi muda ke arah yang positif. Hal ini sesuai
dengan tujuan Karang Taruna yang tercantum pada Peraturan Menteri Sosial RI
Nomor 77/ HUK/ 2010. Dengan aktif dalam Karang Taruna dapat menangkal dan
menanggulangi masalah pergaulan bebas generasi muda.
Ketiga, memaanfaatkan media
sosial. Media sosial di
satu sisi menjadi kambing hitam, yang turut memperparah prilaku dalam
pergaulan. Melalui media sosial banyak pemudi memamerkan foto-foto yang
menyebabkan lawan jenis tertarik, sehingga memancing untuk berbuat tidak
senonoh terhadapnya. Akan tetapi di sisi lain media sosial seperti facebook,
twitter, bbm, whatsapp, atau bahkan blog, bisa dioptimalkan untuk menyebarkan wawasan
positif, yang dengan itu bisa saling mengingatkan sesama anggotanya.
Intensitas
dalam mengupdate norma-norma sosial (yang kreatif) maupun nilai-nilai agama
mampu mempengaruhi, sekaligus mendorong pembacanya untuk menjauhi hal-hal yang
bertentangan dengan norma pergaulan yang berlaku. Secara langsung upaya konkret
tersebut memelihara norma yang ada sehingga menimbulkan rasa malu pada siapa
saja yang melanggar norma tersebut.
Terakhir, menjadi teladan. Sekuat
apapun kita mengkampanyekan di dunia maya ataupun mengajak beprilaku normatif
di dunia nyata, tetap harus diperkuat dengan memberikan contoh oleh prilaku
kita sendiri. Maka tidak salah kiranya bahwa suara teladan itu lebih lantang
dari sekedar lisan. Berprilaku baik dalam keseharian ini harus terus dipelihara,
prilaku baik yang diperbuat tidak untuk mencari keuntungan pribadi, melainkan
wujud kepedulian terhadap orang-orang yang ada di sekitar. Akan tetapi harus
diingat, bahwa etika kita bersikap peduli dengan lawan jenis memiliki batasan
tersendiri, kesemuanya itu telah diatur jelas terutama oleh agama. Jika agama
mengajarkan tidak boleh pacaran tunjukkan bahwa kita taat, konsiten untuk tidak
pacaran. Dengan demikian melalui prilaku yang kita tunjukkan tersebut akan
menjadi contoh yang akan diikuti oleh pemuda-pemudi sekitar.
Baca juga,
postingan sebelumnya "Pelajaran dalam Tangismu Ibu"
postingan berikutnya "Ngga Perlu Stres"
Baca juga,
postingan sebelumnya "Pelajaran dalam Tangismu Ibu"
postingan berikutnya "Ngga Perlu Stres"
Jadi punya bayangan menulis essay, thanks
BalasHapusAlhamdulillah terima kasih...
BalasHapusAlhamdulillah, postingan ini memberikan gambaran untuk menulis essay.
BalasHapusMohon bantuannya untuk mengirimkan contoh RAB ke email andiwaodesuastina@gmail.com
Sy jg membutuhkan gambaran mengenai format RAB yang harus sy buat.
Terimakasih sebelumnya..
Wassalam..
Wa'alaykumussalaam warohmatullooh,
BalasHapussilakan dicek emailnya sudah ane kirimkan contoh RAB nya..
terima kasih
assalamualikum... mas saya juga mau dong contoh RAB dan format surat prnyatan sedang tidak meerima beasiswa... tlg kirim k email : lizamaryeti@gmail.com
Hapusmakasih banyak
Wa'alaykumussalaam warohmatullooh,
BalasHapusSilakan mba contoh RAB nya sudah ane kirimkan ke email di atas..
untuk surat pernyataan sudah disediakan di web LPDP
terima kasih
surat pernyataan yang sudah disediakan di web LPDP, ada di kolom sebelah mana ya setelah kita login
BalasHapusterima kasih
Assalamu'alaykum Wr. Wb.
BalasHapusJika berkenan Saya juga ingin mendapatkan contoh RAB-nya Pak Riki. Jika diizinkan mohon dikirimkan ke email rouftamim.tamim693@gmail.com
Terima Kasih atas bantuannya.
Wassalam,
Rouf Tamim
assalamualikum
BalasHapusmas saya juga mau contoh RAB dan essay untuk beasiswa tesis lpdp
tlg kirim ke email : icha_harum@yahoo.com
assalamualaikum
BalasHapusmas boleh kirim contoh RAB dan eassay ke mail saya juga. fadhlansaini@gmail.com
makasih banyak
Assalamualaikum
BalasHapusJIka Anda tidak keberatan, boleh kah saya meminta contoh RAB Anda
jika Anda berkenan saya minta tolong kirim ke email saya aprianty17@gmail.com
terimakasih sebelumnya