Belajar dari Teman

 

Qadarulloohu wamaa syaafa'al saya pernah dipertemukan dengan orang-orang pintar. Bukan orang pintar peramal yah..hehe tapi setidaknya beliau-beliau memiliki kelebihan dalam hal akademis di masanya melebihi kemampuan orang-orang pada umumnya.

Setelah sekian lama tidak tahu kabar dari mereka, baru-baru ini Allaah kembali perlihatkan kepada saya perihal kesibukan mereka. Subahanallooh kini ada yang melanjutkan pendidikan S-3 di New Castle, ada yang di Birmingham, dan lain lain. Padahal usianya relatif sangat muda, iya umurnya ada yang masih di bawah saya.

Lain lagi dengan sebagian yang lain, beliau yang saya kenal dulu hebat (lulusan ITB), malah tidak mengabdi linier dengan bidang yang dipelajarinya. Kalo dilihat secara sekilas memang tidak bisa dipercaya, karena ilmu yang ditekuninya terbilang langka dan banyak yang membutuhkan. Tapi begitulah kenyataan.

Dari perbedaan realitas tersebut, ada persamaan yang menjadi pelajaran menarik. Mereka semua menjalani skenario Allaah dengan penuh totalitas. Dimanapun mereka berada masing-masing menjalankan perannya dengan kesungguhan. Seakan secara tidak langsung mereka mengajarkan kepada saya agar selalu berbuat yang terbaik dalam setiap keadaan.

Bukan seberapa prestise raihan yang telah kita capai, tapi seberapa kuat upaya kita untuk mencapainya. Karena seringkali apa yang kita inginkan bukan yang terbaik untuk dunia dan akhirat kita. Sehingga setiap orang akan menemui skenario terbaiknya. Seperti telah Allaah sebutkan "Boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu, padahal itu baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu tidak baik bagimu. Allaah Maha Mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui" (Q.S Al-Baqarah: 216). Namun dengan berbuat yang terbaik dalam setiap keadaan, Allaah tidak akan pernah menyia-nyiakannya usaha kita, seperti yang Allaah janjikan dalam (Q.S. Al-Zalzalah: 7) "Maka barang siapa mengerjakan kebaikan seberat zarrah, dia akan melihat (balasan)nya.

Baca juga,
postingan sebelumnya: "Mau Kemana Buru-buru"
postingan selanjutnya: "Jakarta Terancam Tenggelam"
Belajar dari Teman 4.5 5 Riki Ridwana Qadarulloohu wamaa syaafa'al saya pernah dipertemukan dengan orang-orang pintar. Bukan orang pintar peramal yah..hehe tapi setidaknya b...


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.