Urgensi Mempelajari Nama dan Sifat Allaah (Asma wa Sifat)

 

1.    Tidak ada ilmu yang lebih mulia dari mempelajari asma wa sifat. Berdasarkan kaidah bahwa “Nilai kemuliaan sebuah ilmu diukur dari objek yang dikaji (diilmui)”. Sehingga telah sepakat bahwa tidak ada objek lain yang lebih mulia untuk dipelajari selain Allaah ‘azawajalla.

2.    Pengilmuan tentang Allaah merupakan syarat syahnya iman. Ada tiga rukun syahnya beriman kepada Allaah, yakni:
    1) Rububiyah (pencipta)
    2) Asma wa sifat (nama dan sifat)
    3) Uluhiyah (ibadah)

3.    Mengenal Allaah adalah hakikat hati.
Imam Ibn Qoyyim rahimahullaah membagi dua antara ruh dan jasad, keduanya ini masing-masing membutuhkan akan makanan. Makanan jasad adalah yang berasal dari tanah, sedang makanan ruh adalah ma’rifat (mengenal) kepada Allaah. Dari kedua-duanya baik itu ruh maupun jasad, asupan makanan yang paling baik untuknya adalah makanan yang paling bersih dari kotoran-kotoran.

4.    Ilmu tentang Allaah ‘azawajalla merupakan dasar dari semua ilmu.
Seorang yang mengetahui ilmu tentang Allaah, dia mengetahui semua ilmu, sedangkan orang yang tidak mengetahui ilmu tentang Allaah hakikatnya dia tidak mengetahui apa-apa (Imam Ibn Qoyyim rahimahullaah. 

5.    Ma’rifatullaah adalah jalan untuk menghindari kesesatan.
     
     Sumber: Ringkasan pengantar kajian “Asma wa Sifat” bersama Ustadz. Abu Isa hafidzahullaah (10 Ramadhan 1436 H/ 27 Juni 2015)

Baca juga,
postingan sebelumnya: "Diklat Ramadhan 1436 H"
postingan berikutnya: "Cerita Tukang Es (bagian 1)"
Urgensi Mempelajari Nama dan Sifat Allaah (Asma wa Sifat) 4.5 5 Riki Ridwana 1.     Tidak ada ilmu yang lebih mulia dari mempelajari asma wa sifat. Berdasarkan kaidah bahwa “Nilai kemuliaan sebuah ilmu diukur dari o...


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.