Mesjid Agung Kota Tasikmalaya Lagi-lagi Tak Aman

 

Oleh:
Riki Ridwana*
*Ketua Ikatan Taekwondoin Alumni SMA N 1 Tasikmalaya (IKATASA)
*Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Jurusan Pendidikan Geografi UPI
*Sekretaris Umum Yayasan Cendikia Bumi Siliwangi
*Sekretaris Umum Lembaga Penelitian dan Pengkajian Intelektual Mahsasiswa UPI
*Bidang Eksternal Himpunan Mahasiswa Islam KPIPS UPI

Satu pengalaman memberikan pelajaran dan kesan yag mendalam. Pengalaman ini bermula ketika saya bersama ke empat orang sahabat salat berjamaah di Mesjid Agung Kota Tasikmalaya. Kerinduan menghadap sang khalik diciderai oleh keamanan yang tidak menunjang. Setelah salat usai, sandal saya raib entah kemana. Tidak lama berselang datang orang yang bernasib sama, mencari kesana kemari sandal yang akan dikenakannya untuk pulang tidak kunjung ditemukan juga. Apakah ini hikmah salat berjamaah di tempat yang dimuliakan oleh Allah SWT? Jawabannya jelas bukan. Namun segala kejadian pasti mengandung hikmah yang dapat kita petik.

Sandal hilang memang bukan hal baru yang tak sedikit membuat jemaah mesjid Agung Kota Tasikmalaya kapok untuk datang beribadah kembali kesana. Realitas ini hendaknya dijadikan pelajaran. Meski berangkat dari hal kecil namun dapat berdampak besar apabila tidak disikapi dengan benar. Artinya, ketika mengetahui bahwa kondisi keamanan tidak memungkinkan untuk beribadah dengan tenang maka ada cara-cara tertentu untuk mengantisipasinya sehingga tidak dijadikan alasan untuk tidak mau beribadah di tempat yang penuh berkah.

Buruknya tingkat keamanan di mesjid terbesar di Kota Tasikmalaya ini bukan sepenuhnya tanggung jawab petugas keamanan setempat, namun jadi PR bersama untuk mencegah hal-hal yang tidak diharapkan agar tidak terus-menerus berulang.

Dari pengetahuan tersebut di atas, siapapun yang berkunjung hendaknya selalu waspada dengan segala kemungkinan yang bisa saja terjadi. Bukan menjadi sebuah ancaman tersendiri bagi pengunjung, namun kewaspadaan seyogianya dibiasakan dimanapun kita berada. Modal waspada adalah bekal awal agar apa yang kita bawa tidak berkurang sedikit pun ketika hendak pulang nantinya. Sandal bisa saja disimpan di tempat penitipan barang, tas atau barang lain yang kita bawa tidak dibiarkan untuk lepas dari pengawasan kita apalagi tas yang berisi barang-barang berharga, dan saling mengawasi barang-barang milik orang lain tidak ada salahnya untuk ditanamkan sebagai wujud nyata kepedulian kita dengan sesama umat muslim.

Selain tindakan personal di atas, pengurus mesjid diharapkan berperan aktif untuk menghimbau kepada para pengunjung (dibaca: jemaah) agar menjaga barang bawaannya masing-masing. Misalnya dengan menempatkan poster-poster yang berisi peringatan ataupun himbauan (“hati-hati dengan barang bawaan anda”) di tempat-tempat yang strategis. Upaya ini penting dilakukan dengan target yaitu jemaah yang baru pertama kali berkunjung ke Mesjid Agung Kota Tasikmalaya yang notabenenya belum mengetahui kondisi keamanan yang cukup rawan tersebut. Dengan begitu kewaspadaan untuk berhati-hati dengan barang bawaan akan seketika muncul.

Mudah-mudahan dengan pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki dapat meningkatkan kenyamanan dan kekhusuan kita dalam beribadah. Semoga!
Mesjid Agung Kota Tasikmalaya Lagi-lagi Tak Aman 4.5 5 Riki Ridwana Oleh: Riki Ridwana * *Ketua Ikatan Taekwondoin Alumni SMA N 1 Tasikmalaya (IKATASA) *Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Jurusan Pendidikan Geo...


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.