Oleh: Riki Ridwana
Penulis, Mahasiswa Jurusan Pendidikan Geografi Angkatan 2007
Memandang sepintas KKN yang dilakukan mahasiswa UPI dari tahun ke tahun adalah terjun hidup bergaul dalam lingkungan masyarakat selama kurang lebih 40 hari yang disebar di beberapa titik lokasi sekitar kampus dan tidak sedikit juga yang bertempat di luar kota. Dalam sudut pandang awam sedikitnya memunculkan beberapa pertanyaan. Kegiatan apa saja yang dilakukan dalam rentang waktu yang cukup lama itu? harapan apa yang dimiliki sebelum melaksanakan KKN? Sehingga manfaat apa yang akan diperoleh atau bahkan diberikan?
Di dalam buku Informasi UPI (2007: 98), disebutkan bahwa pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia berdampak positif kepada mahasiswa, khususnya dalam pembentukan dan penguatan jiwa kemandirian, kebersamaan, disiplin, tanggungjawab, dan kerjasama, sebagai modal dasar yang berarti bagi kepentingan mereka di saat ini dan masa depan.
Akan sangat berperan lemah kiranya apabila mahasiswa sebagai regenerasi terhormat hendak mengambil implilkasi positif sepihak khusus untuk dirinya saja, namun justru sebaliknya mahasiswa sangat diharapkan berkontribusi besar terhadap masyarakat.
Perlu diperhatikan bahwa merujuk pada Renstra UPI tugas dan fungsi Universitas Pendidikan Indonesia adalah melaksanakan Tri Dharma perguruan tinggi yakni Pendidikan dan Pengajaran, Penelitian, dan Pengabdian kepada Masyarakat.Penyelenggaraan KKN dapat diartikan sebagai repesentrasi dari pengabdian kepada masyarakat.
Sekelempok orang yang hidup bersama dalam satu tempat dan waktu yang cukup lama ini bersifat kompleks sehingga membutuhkan keterampilan dan waktu untuk melakukan perubahan didalamnya. Tidak dapat dipungkiri bahwa kelak mahasiswa akan menjadi bagian dari masyarakat, tidak lagi dalam kerangka belajar sehingga dimaklumi seperti saat ini. Namun perlu dipahami sekarang adalah seberapa besar perbuatan mahasiswa pada masanya yang dapat bermakna bagi kehidupan dalam sistem masyarakat. Para mahasiswa yang telah mengalami KKN tentunya bisa mengingat apa-apa saja yang telah diperbuat. Sehingga dengan sendirinya secara subjektif dapat melakukan penilaian terhadap program-program yang telah digulirkan. Pengalaman yang bermunculan diketahui, bahwa kegiatan dari tahun ke tahun bersifat temporer atau hanya sesaat dan tidak berlanjut menjadi kebiasaan positif masyarakat sebagai hasil dari penyelenggaraan KKN itu sendiri sehingga cenderung tidak efektif.
Tidak menjadi soal pelaksanaan KKN pada tahun 2010 ini dibagi kedalam tema-tema tertentu, yang menjadi pokok pentingnya adalah dampak yang ditimbulkan. Hasil akhirnya yaitu perubahan dalam tubuh masyarakat ke arah lebih baik setelah KKN dilaksanakan dan terus berkesinambungan. Hal demikian tidak akan sulit untuk dilakukan. Keberlangsungan KKN yang senantiasa dilakasanakan setiap tahun adalah kunci untuk menyongsong tatanan masyarakat yang baik.
Dengan demikian seyogianya KKN jangan terputus dalam satu tahun dan dimulai kembali dari awal, pada tahun berikutnya dengan program dan lokasi yang berbeda. Artinya dari tahun ke tahun penyelanggaraan harus berlanjut pada lokasi yang sama dengan program melanjutkan tahun sebelumnya meskipun dengan mahasiswa yang berbeda sampai dengan sistem yang diharapkan benar-benar terbentuk untuk kemudian berganti program dan/ atau pindah ke lokasi yang lain. Konteks kebiasaan masyarakat yang susah untuk dirubah memang benar adanya. Sehingga untuk membawa kepada perubahan tidak bisa dalam waktu sebentar. Akan tetapi dengan pelaksanaan KKN yang terus menerus berlanjut dalam hitungan tahun-tahun kedepan diharapkan menjadi pembiasaan sehingga melekat dan menjadi jati diri masyarakat. Pada akhirnya masyarakat membaik tugas UPI terlaksana efektif.
Wallahualam...Penulis, Mahasiswa Jurusan Pendidikan Geografi Angkatan 2007
universitas pendidikan indonesia
BalasHapus